Insomnia atau gangguan tidur mungkin sering terjadi pada manusia. Tetapi, tahukah Anda bahwa beberapa hewan juga bisa mengalami gangguan tidur ini. Salah satu hewan yang dilaporkan mengalami insomnia adalah tikus.
Sebuah penelitian pernah melakukan eksperimen pada tikus jantan dan menghasilkan temuan yang unik. Dalam percobaan tersebut, tikus jantan dipindahkan dari kandang masing-masing ke kandang tikus jantan yang lain. Hasilnya tikus-tikus yang dipindahkan ini menunjukkan gejala mirip insomnia pada manusia yang disebabkan oleh stres.
Selain tikus, hewan lain yang dilaporkan mengalami insomina adalah lalat. Penelitian ini mengungkap hal tersebut usai melakukan eskperimen dengan seleksi laboratorium terhadap 60 generasi lalat.
Hasilnya, setelah 60 generasi di mana lalat-lalat ini tidur 60 menit sehari, mereka kemudian menunjukkan gejala kesulitan untuk tidur, hal ini dikarenakan lalat tersebut mengalami gangguan kognitif.
Menurut laporan yang ditulis oleh Science Focus, gangguan tidur pada hewan seperti insomnia memang menyebutkan adanya ketidakmampuan untuk tidur. Namun belum bisa dipaparkan secara detail sebenarnya apakah hewan-hewan ini berusaha atau gagal untuk tidur.
Selain itu, untuk melakukan penelitian lebih lanjut pada insomnia hewan, hal ini juga melibatkan komponen subjektif. Seperti menanyakan kepada seseorang tentang pola tidur mereka. Hal ini tentu tidak bisa dilakukan kepada non manusia atau hewan.