Humor biasanya dikaitkan dengan sesuatu yang bersifat pribadi. Tetapi, hal ini jadi tidak berlaku ketika kita membicarakan soal orang yang terjatuh. Coba ingat, ada berapa banyak video lucu yang beredar di internet tentang orang yang tersandung, terpeleset, lalu terjatuh.
Ternyata, melihat orang jatuh dianggap sebagai guyonan universal, bahkan sudah ada sejak zaman Romawi dan Yunani Kuno. Jadi orang dari berbagai zaman sudah meinkmati humor jenis ini.
Lalu apa sebabnya? Jika berbiacara soal humor, sebenarnya itu berakar pada budaya serta bergantung pada interkasi antara emosi, kepribadian, dan nilai sosial. Namun humor ‘jatuh’ melanggar batas-batas ini dan menjadi huour yang berlaku secara universal.
Bahkan menurut lamam Science ABC, humor ini tak cuma popular di kalangan manusia, tetapi juga kera.
Apa sebabnya? Mengacu pada Theory of Incongruity atau teori ketidaksesuaian, harus ada ketidakcocokkan mendasar antara ekspektasi dan kenyataan agar kita bisa menemukan suatu hal menjadi lucu.
Menurut salah satu teori humor paling populer ini, manusia akan terhibur ketika dihadapkan pada hal-hal norma yang dilanggar. Nah, jatuh, entah tertelungkup di genangan air atau tersandung, adalah contoh-contoh kejadian ketidaksesuaian.
Ditambah lagi, video jatuh bisa jadi super lucu karena kita membanyangkannya dalam konteks tidak serius atau lucu, atau yang dikenal dengan ‘play frame’. Meski jatuh kadang melukai orang, tetapi ekspresi mereka ketika jatuh serta gerak tubuhnya membuat keseluruhan situasi menjadi seperti sebuah scene dalam kartun.
Namun, perlu diingat bahwa lelucon tentu akan keluar dari konteks play frame ketika seseorang jatuh dari ketinggian. Yang menjadikan kematian atau cidera berat kemudian menjadi konteks yang memberi batas tidak serius atau play frame yang ada sehingga yang muncul justru adalah kengerian.