Meski astrologi dan ramalan zodiak tidak memiliki bukti ilmiah yang nyata, namun tidak bisa dipungkiri, bidang ini memilliki banyak penggemar. Hal ini bisa dilihat dari ramainya percakapan soal zodia beserta ramalannya di media sosial.
Pertanyaannya, mengapa banyak orang yang kemudian mempercayai hal tersebut? Untuk menjawab pertanyaan ini, ada beberapa penjelasan dari sisi psikologis.
Pertama, mari berkenalan dengan ‘Efek Barnum’. Dikutip dari laman Science ABC, Efek Barnum adalah sebuah fenomena psikologis yang terjadi saat seseorang menganggap akurat suatu deskripsi mengenai diri mereka, seolah deskripsi tersebut memang dibuat khusus untuk mereka. Padahal sebenarnya, deskripsi tersebut sifatnya sangat umum.
Nah, katakanlah Anda tengah membaca kepribadian berdasar zodiak lalu merasa bahwa sifat tersebut sangat cocok merepresentasikan diri Anda. Banyak orang mempercayai konsep semacam ini karena tanpa disadari, hal semacam ini mendatangkan kesenangan tersendiri.
Selanjutnya ada pula faktor priming, yakni sebuah fenomena stimulus yang akan mempengaruhi persepsi selanjutnya. Ketika Anda membaca zodiak dan Anda diberitahu mengenai sifat tertentu yang Anda miliki. Secara tidak sadar Anda akan semakin mengasosiasikan diri dengan sifat tersebut.
Katakanlah Anda merasa Anda orang yang jujur. Maka jika ada dua prediksi yang dibuat; misalnya jujur dan tenang. Maka Anda akan lebih mempercayai asumsi soal kejujuran.
Terakhir, kepercayaan terhadap zodiak juga didasarkan pada bias konfirmasi. Fenomena ini cenderung membuat seseorang menerima prediksi yang dianggap sesuai dengan konsep dirinya.
Sebagai contoh, horoskop memprediksi bahwa hari ini Anda akan mengalami hal buruk. Nantinya, tanpa disadari masalah kecil pun bisa membuat Anda semakin percaya prediksi tersebut. Nah, itulah beberapa alasan mengapa seseorang bisa mempercayai zodiak.