Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa tumbuhan menyerap karbondioksida (CO2) untuk berfotosintesis dan membuat glukosa.
Meski hampir semua tanaman mengalami reaksi biokimia yang sama, tetapi ternyata ada tanaman yang memiliki kemampuan lebih baik dalam menyerap karbon.
Menurut laman Science Focus, semakin cepat tumbuh, maka semakin baik tanaman tersebut dalam menyerab karbondioksida. Jika didasarkan pada teori ini, maka bambu akan jadi tanaman paling baik soal kemampuannya menyerap karbondioksida.
Tetapi, ada fakta unik lainnya. Meski bisa menyedot karbondioksida dengan lebih banyak. Tanaman yang terlalu cepat tumbuh juga akan cenderung tidak berumur lama.
Sayangnya. ketika tanaman ini mati, maka semua karbon dalam tanaman akan dipecah oleh mikroba, jamur atau serangga. Akhirnya karbon tersebut akan kembali menjadi karbondioksida dan dilepaskan ke atmosfer.
Jadi, tanaman yang dianggap akan jadi paling mahir dalam menyerap karbondioksida adalah mereka yang memiliki rentang hidup paling lama. Dalam hal ini adalah tumbuhan yang memiliki massa terbesar, atau pohon dengan kayu yang keras.