in

Bulan Purnama Ternyata Pengaruhi Siklus Tidur Manusia, Ini Penjelasannya

Bulan purnama punya pengaruh terhadap siklus tidur manusia.

Bulan purnama adalah suatu kondisi yang terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan semuanya dalam posisi sejajar di mana Bumi berada di tengahnya. Ketika posisi ini, Bulan akan jadi yang paling terang disinari oleh Matahari jika diamati dari Bumi. Fase ini biasanya terjadi setiap 29 hari sekali.

Ketika berbicara soal Bulan purnama, efek paling popular yang diketahui mungkin soal  pasang surut air laut. Tetapi, hal menarik lain ditemukan dari fenomena ini. Studi menemukan bahwa ternyata Bulan purnama memiliki pengaruh terhadap perilaku manusia, salah satunya soal tidur.

Salah satu penelitian yang cukup kuat membahas hal ini adalah penelitian terhadap 675 anak di Denmark. Penelitian ini melibatkan anak-anak dengan rentang usia 8 hingga 11 tahun yang menemukan bahwa subjek penelitian tidur sedikit lebih lama, selama Bulan purnama.

Penelitian lain di tahun 2013 juga menemukan data menarik soal hubungan tidur dan Bulan purnama. Dikutip dari laman How Stuff Works, penelitian ini menelaah 33 orang dewasa selama 3 tahun dan menemukan bahwa Bulan purnama juga membuat mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa tertidur, mengurangi efisiensi tidur, dan waktu tidur yang jadi lebih sedikit.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Salah satu alasan dasarnya adalah bahwa sebelum penemuan cahaya buatan, Bulan merupakan penerang utama saat malam.

Masyarakat purba sebagain besar hidup dan tidur di luar ruang pasti akan terpengaruh oleh peredaran Bulan. Sehingga Bulan atau bola bercahaya apa pun dapat menyebabkan gangguan tidur manusia.

Selain itu, menurut penelitian di atas, respon fisiologis manusia terhadap Bulan purnama juga dianggap bawaan dari lingkungan.