in

Mengenal Physical Sunscreen dan Cirinya

Sunscreen. Foto: Pexel.

Tabir surya atau sunscreen merupakan item skincare yang wajib diaplikasikan setiap hari. Fungsinya untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari.

Sunscreen disarankan untuk selalu dibawa ke manapun kamu pergi. Hal ini karena Indonesia sebagai negara tropis memiliki intensitas sinar matahari yang terik.

Sunscreen sendiri terdiri dari dua jenis yaitu physical sunscreen dan chemical sunscreen. Chemical sunscreen memiliki tekstur lebih ringan dan mudah menyerap di kulit. Sunscreen ini akan bekerja setelah 20-30 menit diaplikasikan. Penggunaanya tidak meninggalkan whitecast, namun lebih rentan menyumbat pori.

Cara kerjanya, bahan-bahan kimia dari tabir surya jenis ini akan meresap di kulit. Kemudian, panas matahari juga akan diresap ke kulit, lalu diubah menjadi panas, sebelum akhirnya dilepaskan kembali. Produk ini biasanya terdiri dari bahan-bahan avobenzone, octinoxate, hingga oxybenzone.

Ilustrasi penggunaan tabir surya.

Sementara physical sunscreen biasa disebut mineral sunsceen. Produk ini bekerja dengan menciptakan penghalang fisik pada kulit untuk melindunginya dari sinar matahari.

Physical sunscreen melindungi kulit dengan menciptakan ‘penghalang’ di permukaan kulit sehingga sinar matahari akan memantul, dan bukan diresap oleh kulit. Produk ini mencegah kulit dari kerusakan akibat sunburn.

Lantas bagaimana cara mengetahui sunscreen yang termasuk physical atau bukan? Kamu bisa melihat kandungan UV filter di dalamnya. Physical sunscreen biasanya mengandung Zinc oxide atau Titanium dioxide. Di luar kandungan tersebut, maka sunscreen milikmu dipastikan bukan physical sunscreen.

Walau penggunaannya seringkali meninggalkan whitecast, physical sunscreen menawarkan perlindungan lengkap yaitu UVA dan UVB dan tergolong lebih stabil sehingga tak perlu diaplikasikan berulang berkali.