in

Bagaimana Tidur Dapat Mempengaruhi Kulit

Posisi tidur terlentang. Shutterstock.

Kurang tidur dapat berdampak besar pada kulit. Tidur membantu tubuh memperbaiki diri dari kerusakan dan pulih dari peradangan.

Orang dewasa beristirahat selama tujuh hingga sembilan jam setiap malam dan jika tidak cukup tidur, kulit bisa menjadi sangat kering. Kurang tidur juga dapat menyebabkan kulit berkeriput dan kehilangan elastisitasnya.

Baik itu paparan sinar matahari atau pola makan tertentu, banyak hal yang dapat mempengaruhi kesehatan dan penampilan kulit kamu. Penampilan mungkin terpengaruh jika kamu kekurangan tidur di malam hari. Berikut ini dampak kurang tidur pada kondisi kulit.

Kulit bisa kehilangan air dan kering

Kulit adalah organ terbesar tubuh manusia, yang berfungsi memberikan penghalang terhadap lingkungan luar. Lapisan kulit terluar bertindak sebagai pelindung terhadap kehilangan air yang berlebihan. Tetapi jika kurang tidur, kulit tidak dapat melakukan tugasnya secara maksimal. Akibatnya, kulit menjadi kehilangan kelembapan dan kering.

Kulit kendur dan berkerut

Kualitas tidur yang buruk dapat membuatmu terlihat lebih tua dari usia sebenarnya. Kurang istirahat dapat meningkatkan tanda-tanda penuaan, yang berarti kulit akan lebih berkerut dan akan lebih longgar, atau kendur.

Mata merah dan lingkaran di bawah mata

Beberapa tanda yang paling jelas dari begadang adalah mata merah dan lingkaran di bawah mata. Ketika tidak tidur, mata akan menjadi lebih merah dan bengkak, kelopak mata turun, dan kulit lebih pucat.

Meskipun lingkaran hitam mungkin sebagian disebabkan oleh genetika, kurang tidur dapat memperparah kondisi ini karena dapat menyebabkan penggumpalan darah pada pembuluh di bawah mata. Cairan yang terkumpul juga bisa menyebabkan bengkak.

Kerusakan dan peradangan kulit

Saat kita tidur, seluruh tubuh beristirahat, termasuk kulitmu. Jika kamu tidak cukup istirahat, kulit tidak dapat memperbaiki dirinya sendiri dengan baik dari kerusakan dan peradangan. Kurang tidur dapat mengganggu penyembuhan luka, meningkatkan peradangan pada kulit, dan bahkan menyebabkan munculnya jerawat.