Makanan fermentasi seperti kimchi akhir-akhir ini menjadi sangat popular. Tapi tak hanya kimchi, ada berbagai makanan fermentasi lain yang bermunculan dengan klaim baik untuk usus. Benarkah klaim tersebut?
Jika kita berbicara soal kimchi, makanan fermentasi ini sudah ada ratusan tahun lamanya dan merupakan cara tradisional untuk mengawetkan sayuran selama berbulan-bulan.
Namun lebih dari itu, makanan fermentasi memang memiliki dampak baik bagi usus. Khususnya bagi mikrobioma usus Anda. Perlu diketahui bahwa dalam usus ada triliunan mikroba yang hidup dan memiliki dampak pada kesehatan.
Nah, salah satu cara mempengaruhi mikrobioma adalah dengan mengkonsumsi makanan kaya akan prebiotik dan probiotik. Prebiotik mengacu pada serat dan nutrisi yang disukai oleh mikrobioma dalam usus kita yang nantinya akan mendatangkan manfaat kesehatan.
Sedangkan probiotik adalah mikroba yang hidup dalam makanan. Dan ketika dimakan, probiotik akan mendukung pasukan bakteri baik yang hidup di usus Anda.
Kedua zat ini, prebiotic dan probiotik, bisa ditemukan di makanan fermentasi seperti kimchi. Mengkonsumsi kimchi dianggap bisa mendatangkan banyak manfaat bagi usus karena makanan ini mengandung bakteri lactobacillus.
Beberapa manfaat lain yang ditimbulkan bahkan mempengaruhi tekanan darah, meningkatkan sensitivitas insulin, serta bisa menurunkan berat badan. Dampak-dampak ini didasarkan pada sebuah penelitian yang mencari tahu efek fermentasi kimchi pada individu dengan kondisi pradiabetes.