in

Cara Mengatur Konsumsi Kafein Saat Berpuasa

Kopi. Foto: Pexel.

Selama bulan suci Ramadan, kamu akan menjalani puasa selama satu bulan penuh, serta harus membiasakan diri dengan perubahan jadwal harian. Apa lagi bagi pecandu kafein, yang setiap hari mengonsumsi kafein.

Kafein merupakan stimulan. Apalagi jika dikonsumsi saat puasa dengan perut kosong, bisa menyebabkan gangguan pencernaan, seperti diare atau mual. Konsumsi kafein berlebih juga dapat menyebabkan jantung berdebar atau tremor. Pada akhirnya dapat membuat kamu menyerah dan membatalkan puasa.

Konsumsi kafein di bulan Ramadan

Kopi, teh, dan banyak minuman bersoda mengandung kafein, yang merupakan zat yang dikenal dapat meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi. Mengurangi konsumsi kafein secara tiba-tiba dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, lekas marah, dan mengantuk.

Penting bagi kamu yang sedang berpuasa untuk mengatur asupan kafein selama bulan suci agar tetap bebas dari efek samping terkait kafein yang tidak diinginkan.

Mengelola asupan kafein

Terlalu banyak mengonsumsi kafein dapat berdampak negatif bagi kesehatan. Karena itu, tidak disarankan mengonsumsi kafein melebihi 400 miligram sehari, setara 4 cangkir kopi sehari, atau dua botol minuman berenergi.

Cokelat juga merupakan sumber kafein yang banyak diminati saat Ramadan, Pasalnya 50 gram coklat mengandung sekitar 25 mg kafein tersebut. Kamu bisa mengganti coklat, dengan memilih kurma atau buah segar dan manis lainnya.

Ramadan mungkin saat yang tepat untuk mulai membatasi konsumsi kafein, tetapi jika kamu tidak dapat mengurangi sepenuhnya, cobalah tips berikut untuk menyeimbangkan konsumsi kafeinmu di bulan puasa:

Kopi espresso

Saat berpuasa cobalah untuk tetap mengonsumsi jenis kopi hitam seperti espresso atau kopi tetes. Jika rasanya terlalu hambar, kamu bisa menambahkan sedikit susu, seperti almond atau kedelai. Cara lain untuk meningkatkan rasa adalah dengan menambahkan sedikit creamer bebas lemak.

Kopi beraroma

Sebagian besar kopi beraroma, seperti hazelnut, vanilla, atau caramel tidak mengandung karbohidrat, gula, atau kalori ekstra, menjadikannya setara dengan kopi hitam. Maka dari itu, kopi beraroma boleh dikonsumsi saat berpuasa.