Amando P.E. Lasabuda, seorang Ahli Geologi Indonesia berhasil memenangkan pendanaan penelitian senilai 257 euro atau Rp4,2 triliun dari Badan Eksekutif Riset Eropa.
Staf pengajar di Departemen Geosains Arktik Norwegia ini menjadi salah satu dari 1.235 peneliti yang terpilih dalam penganugerahaan Marie Skłodowska-Curie Actions Postdoctoral Fellowship 2023.
Pendanaan bernilai fantastis tersebut diberikan Komisi Eropa kepada ilmuwan pasca-doktoral untuk bekerja di pusat penelitian, universitas ternama, organisasi swasta dan publik, serta perusahaan kecil dan menengah.
Adapun riset Amando yang membuatnya berhasil merebut dana trliunan itu bertajuk BRAVO (Barents Sea Evolution) paleogeografi dan transportasi sedimen ‘source-to-sink’ di Laut Barents, Arktik. Penelitian tersebut merupakan kolaborasinya dengan The University of Sydney Australia dan University of Oslo Norwegia.
Riset tersebut dilatarbelakangi oleh belum adanya pemodelan paleogeografi spesifik yang membahas rekonstruksi Laut Barents sejak 66 juta tahun lalu.
Dalam keterangannya, Amando menyebut paleogeografi merupakan input penting untuk analis lanjutan di bidang oseanografi dan meteorologi.
“Tanpa adanya paleogeografi yang kredibel, model iklim masa depan akan penuh dengan ketidakpastian,” katanya, dilansir GNFI.
Untuk diketahui, laut Barents di wilayah Arktik adalah area strategis yang menghubungkan Laut Arktik dengan Laut Atlantik. Menurut Armando, pemodelan iklim masa lampau dan sirkulasi air laut bisa diterapkan dibsana.
Armando sendiri bekerja di perusahaan energi Rocksource ASA di Bergen, sebagai ahli geologi eksplorasi. Ia juga merupakan peneliti tamu di Royal Holloway University of London, UK (2022-2023).
Untuk gelar akademiknya, ia meraih gelar PhD dari UiT The Arctic University of Norway pada 2018 lalu dan bekerja sama dengan pusat penelitian ARCEx. Kemudian Armando mendapatkan gelar M.Sc dari Universitas Bergen Norwegia (2013) dan B.Sc pada Institut Teknologi Bandung (2010).