Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggelar The 29th ASEAN Economic Ministers’ Retreat yang berlangsung di Magelang dari 20-22 Maret 2023 untuk membahas kondisi ekonomi negara-negara ASEAN.
Djatmiko Bris Witjaksono selaku Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Kemendag menjelaskan beberapa agenda yang akan dibahas pada acara tersebut, seperti tindak lanjut dari hasil KTT ASEAN di Kamboja tahun lalu.
Selain itu, Djatmiko juga menjelaskan prioritas yang ingin dibawa oleh Indonesia pada kepemimpinannya di tahun 2023. Berikut daftar prioritas ekonomi Indonesia di pertemuan tersebut, dikutip dari Buddy.com.
- ASEAN Services Facilitation Framework (ASFF) atau kerangka kerja fasilitasi jasa ASEAN.
- Signing of the 2nd Protocol to Amend the Agreement Establishing the AANZFTA (ASEAN Australia New Zealand Free Trade Area) atau penandatangan protokol kedua untuk mengamandemenkan persetujuan terbentuknya kesepakatan perdagangan bebas antara ASEAN, Australia, dan Selandia Baru.
- Establishment of the RCEP Support Unit in ASEAN Secretariat, Jakarta, Indonesia atau pembentukan unit pendukung Regional Comprehensive Economic Partnership atau RCEP di sekretariat ASEAN, Jakarta.
- ASEAN Industrial Project-Based Initiatives atau kerangka kerja ASEAN untuk inisiatif-inisiatif industri bebas proyek.
- Full Implementation of e-Form D Through the ASEAN Single Window atau pengimplementasian electronic Form D (e-Form D) melalui ASEAN satu jendela.
- Leader’s Statement to Develop the ASEAN Digital Economy Framework (DEFA) atau pernyataan pemimpin negara untuk mengembangkan persetujuan kerangka kerja ekonomi digital ASEAN.
- Roadmap of ASEAN Harmonised Standards to Support Sustainable Development Goals (SDGs) Implementations atau peta jalan standar harmonisasi ASEAN untuk mendukung implementasi pembangunan berkelanjutan.