in

Pemanis Terbaik dan Terburuk yang Bisa Kamu Makan

Jenis-jenis gula. iStock.

Terima saja bahwa pemanis tidak bagus untuk kesehatan. Gula merangsang nafsu makan dan mendorong penambahan berat badan, sehingga berisiko obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan lemak hati.

Makanan bukan satu-satunya sumber gula tambahan. Minuman juga sumber gula tambahan bahkan dalam kategori utama. Membatasi minuman yang dimaniskan dengan gula sangat penting dalam menurunkan risiko obesitas. Berikut pemanis yang aman untuk dikonsumsi dalam jumlah sedang:

1. Buah segar atau beku
Cobalah pemanis oatmeal dengan mencampurkan pisang atau saus apel, menambahkan buah beri ke yogurt tawar, dan pemanis smoothie dengan buah beku. Pilihan lainnya adalah menambahkan perasa alami seperti ekstrak vanilla atau almond, bubuk kakao, dan rempah-rempah seperti kayu manis dan cengkeh.

2. Pengganti gula
campurkan 1 sendok teh pemanis dengan yogurt dan selai kacang. Jika menderita prediabetes atau diabetes, pemanis buatan dan stevia lebih disukai daripada gula asli. Pemanis buatan tidak akan langsung menaikkan gula darah seperti gula asli

3. Gula alami: madu mentah, sirup maple, gula mentah
Kabar baiknya adalah pemanis alami memberikan lebih banyak nutrisi daripada gula meja. Berita buruknya? Semuanya masih berupa gula dan tinggi kalori, jadi gunakan tidak lebih dari 1 hingga 2 sendok teh per hari.

4. Hindari gula rafinasi
Gula rafinasi bersifat inflamasi, tinggi kalori, tidak memberikan manfaat nutrisi dan, sayangnya, sudah tersembunyi di banyak makanan favorit . Granola batangan, yogurt, dan sereal sudah mengandung 1 sendok makan gula tambahan per porsi. Banyak minuman manis mengandung sekitar 40 gram gula tambahan per porsi.