in

Perawatan Sebelum dan Sesudah Sterilisasi Kucing

Kucing oren. Foto: Istimewa

Kucing merupakan hewan dengan populasi tinggi. Hewan berbulu ini ditemukan hampir di semua belahan dunia ini. Hewan yang lebih familiar sebagai hewan peliharaan ini cukup mudah berkembang biak.

Untuk mencegah semakin banyaknya populasi kucing, dokter hewan biasanya melakukan program sterilisasi kucing. Sterilisasi kucing merupakan proses pembedahan untuk mencegah reproduksi pada kucing.

Proses sterilisasi kucing dapat dilakukan pada semua kucing, baik kucing betina maupun kucing jantan. Namun, sebelum melakukan proses pembedahan ini, berikut perawatan sebelum dan sesudah sterilisasi yang dapat dipahami.

Perawatan sebelum sterilisasi kucing

  • Pastikan usia sudah dewasa, kira-kira 8 bulan.
  • Sebelum disterilisasi, puasakan kucing sekitar 12 jam agar tidak membahayakan proses operasi.
  • Jangan biarkan kucing bergaul dengan kucing lain, terutama yang jenis kelaminnya berbeda.
  • Siapkan kandang yang nyaman dan menyenangkan bagi kucing.
  • Konsultasikan kesehatan kucing kepada dokter kepercayaan.

Perawatan sesudah sterilisasi kucing

  • Hindari memandikan kucing hingga bekas lukanya mengering.
  • Sajikan makanan yang berkualitas tinggi dan mendukung percepatan proses penyembuhan kucing.
  • Hindari kucing terlalu aktif sebelum luka bekas operasinya kering total.
  • Pisahkan kucing yang sudah disteril dengan kucing lainnya agar tidak terjadi kontak fisik yang bisa membuat luka kucing kembali terbuka.
  • Setelah luka bekas operasi benar-benar kering, barulah kucing dapat diperlakukan sebagaimana sebelum dioperasi. Kucing sudah dapat dimandikan serta dapat diberlikan makanan apa saja yang diinginkan oleh kucing. Selain itu, kucing juga dapat berbaur dengan kucing lainnya.