in

Tes Calistung di SD Dihapus, Begini Alasan Utamanya

Mendikbudristek, Nadiem Makarim. Foto: Youtube Kemdikbud

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikburistek) Nadiem Makarim telah menghapus tes membaca, menulis, dan menghitung (calistung) dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) di jenjang Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI).

Menurut Nadiem, masih ada miskonsepsi atau kesalahpahaman mengenai calistung pada pendidikan anak usia dini (PAUD). Pengajaran calistung pada anak selama ini menggunakan metode yang salah, sebab membuat anak menganggap sekolah menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan.

“Ini menurut saya, suatu hal yang membuat saya sangat kesal. Bahwa tes calistung itu dijadikan kriteria untuk anak masuk SD. Ini suatu hal yang sudah tidak bisa lagi ditolerir,” kata Nadiem dalam Peluncuran Merdeka Belajar Episode 24: Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan, disiarkan di YouTube.

Nadiem menilai, persepsi mengenai calistung menjadi satu-satunya yang penting dalam pembelajaran PAUD memberikan sejumlah konsekuensi pada anak. Konsekuensi paling menakutkan adalah anak merasa bahwa belajar itu tidak menyenangkan sejak dini.

Mendikbudristek mengatakan, jika anak merasakan bahwa belajar bukan proses yang menyenangkan sejak masa PAUD, maka akan sangat sulit memutar balik persepsi anak bahwa sekolah itu menyenangkan.

Konsekuensi lain dari fokus eksklusif kepada calistung adalah hilangnya kemampuan regulasi emosional seorang anak. Nadiem menilai kemampuan regulasi emosi lebih penting dari calistung karena berhubungan dengan kemampuan komunikasi dan belajar anak di kemudian masa mendatang.