Penobatan Raja Charles III akan diselenggarakan pada 6 Mei mendatang di Westminster Abbey. Acara ini tentunya akan menjadi momentum bersejarah dalam kepemimpinan monarki di Inggris. Namun animo publik di Inggris rupanya tak seantusias yang dibayangkan.
Sebagai informasi, acara penobatan dilakukan terakhir kali pada 1953 silam untuk Ratu Elizabeth yang disambut dengan penuh sukacita oleh rakyat Inggris. Kondisi pascaperang saat itu digadang-gadang menjadi salah satu alasan mengapa publik begitu bersemangat menyambut acara ini.
Belum lagi saat itu Ratu Elizabeth memimpin di usianya yang masih 27 tahun setelah kepemimpinan 4 raja sebelumnya. Kehadirannya sebagai pemimpin perempuan menandakan sesuatu yang baru dan progresif dan disiarkan di televisi.
Saat ini, animo publik untuk menyambut acara penobatan Raja Charles III jauh berbeda dengan tahun 1953 silam.
Sebuah survei yang dilakukan oleh YouGov menyimpulkan bahwa dukungan untuk keluarga kerajaan turun hingga 32% di kalangan penduduk usia 18-25 tahun. Bahkan, 38% dari kelompok usia yang sama menginginkan pemilihan pemimpin dengan cara pemilu.
Sebanyak 45% penduduk seluruh rentang usia merasa bahwa Raja Charles tidak dekat dengan masyarakat, dan 58% mayoritas mengaku tidak tertarik dengan keluarga kerajaan. Survei lainnya yang dilakukan pada April lalu dengan melibatkan 3000 koresponden berkesimpulan bahwa mayoritas orang dewasa tidak peduli dengan penobatan.
Kendati begitu, survei YouGov menyebut 58% kalangan dari berbagai usia masih mendukung kepemimpinan kerajaan.