in

Sejarah Gado-gado Masuk Ke Indonesia

Di Indonesia, kamu pasti menemukan begitu banyak gado-gado dijual, hampir di setiap wilayah Indonesia, dengan setiap daerah memiliki modifikasinya masing-masing.

Diperkirakan awalnya merupakan hidangan Sunda, karena paling lazim di bagian barat Jawa, termasuk Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Orang Jawa memiliki versi mereka sendiri yang sedikit mirip dengan hidangan sayuran dalam saus kacang yang disebut pecel yang lebih umum di Jawa Tengah dan Timur.

Gado-gado banyak tersedia dari pedagang asongan, warung, restoran hingga hotel di Indonesia, juga disajikan di restoran bergaya Indonesia di seluruh dunia. Meskipun biasa disebut salad, bumbu kacangnya merupakan komponen gado-gado yang lebih besar daripada saus biasa dalam salad.

Beberapa tempat makan menggunakan campuran bumbu kacang yang berbeda, seperti menambahkan kacang mete untuk menambah rasa. Di Jakarta, beberapa tempat makan membanggakan gado-gado sebagai hidangan khas mereka, beberapa di antaranya telah beroperasi selama puluhan tahun dan telah mengembangkan pelanggan setia.

Kuahnya terbuat dari kacang goreng yang ditumbuk gurih, gula aren manis, bawang putih, cabai, garam, asam jawa dan perasan jeruk nipis.

Gado-gado umumnya baru dibuat, di depan pelanggan sesuai dengan tingkat kepedasan yang mereka sukai, sesuai dengan jumlah cabai yang dimasukkan.

Namun khususnya di daerah tertentu, sekarang kuah gado-gado sering dibuat jauh-jauh hari dan dalam jumlah besar. Biasanya dibuat dengan keadaan yang kering, agar lebih tahan lama disimpan. Kuah gado-gado jangan disamakan dengan kuah sate yang juga kuah kacang.

Sejarah sajian kuliner Indonesia ini tidak memiliki latar belakang sejarah yang tetap. Sebaliknya ada beberapa teori dan kepercayaan berbeda tentang bagaimana gado-gado menjadi hidangan kuliner Indonesia. Berbagai teori dan keyakinan ditulis di bawah ini :

1. Kata Indonesia digado
Gado-gado berasal dari kata bahasa Indonesia digado. Namun kata digado tidak ada dalam kamus bahasa Indonesia. Kata digado berasal dari budaya khas Indonesia Betawi.

Dalam bahasa Betawi, kata tersebut berarti tidak boleh dimakan dengan nasi, sehingga nasi tidak termasuk sebagai salah satu bahan utama gado-gado. Melainkan menggunakan pengganti nasi yang dikenal dengan sebutan lontong atau dikenal dengan lontong Indonesia.

2. Desa Tugu
Teori lain menyebutkan bahwa gado-gado berasal dari desa Tugu. Pada awal tahun 1700 an, ketika bangsa Eropa tiba di Indonesia, sejumlah orang Portugis memulai sebuah desa yang saat ini dikenal dengan nama desa Tugu.

Konon orang Portugis ini membawa masakan lokalnya ke Indonesia. Melalui pengenalan budaya Portugis, sajian gado-gado pertama kali diperkenalkan ke Indonesia.