Steak merupakan hidangan daging yang mempunyai aroma wangi yang tercipta saat daging dimasak atau dipanggang. Wanginya sangat menggugah selera.
Asal-usul nama steak berasal dari bahasa skandinavia yaitu steak, yang dalam kamus Inggris berarti irisan daging tebal yang dipanggang. Dalam salah satu buku masak pada abad ke 15 masehi, tertulis resep steak yang menggunakan daging rusa.
Itu artinya steak sudah ada sejak abad ke 15 masehi. Seiring berkembangnya zaman beberapa negara tertentu kesulitan menemukan daging rusa untuk penyajian steak, akhirnya mereka mengganti dengan daging sapi, kerbau, kambing, babi, dan ikan. Daging ikan yang digunakan untuk pembuatan steak adalah ikan tuna dan ikan salmon.
Pada abad ke 18 masehi, bangsa Amerika memulai penggunaan daging sapi pada steak, itu terjadi pada saat masa penjajahan, kala itu bangsa Belanda yang menduduki wilayah Jawa.
Mereka memperkenalkan steak kepada bangsa Indonesia, dengan nama bistik, beberapa orang mengenalnya dengan hidangan bistik Jawa yang mirip dengan steak, namun sebenarnya keduanya memiliki perbedaan, hidangan fisik berupa daging sapi yang diiris tipis.
Kemudian ditambahkan dengan kecap manis, pala, merica, dan garam, lalu dimasak hingga dagingnya empuk dan kusut, sedangkan daging steak umumnya diiris tebal dengan warna daging merah, dan kadar air yang masih banyak, kemudian dipanggang dan dinikmati saat masih segar.
Tidak banyak bumbu yang ditambahkan agar rasa alami daging tetap terjaga, bahan yang digunakan hanya mentega, merica, garam, dan bawang putih, dinikmati dengan 5 tingkat kematangan, yaitu rare hanya matang luar mentah di dalam, medium rare tingkat kematangan 40 persen, welldone tingkat kematangan sudah matang merata.