in

Gula Batu atau Gula Pasir, Mana yang Lebih Sehat?

Jenis-jenis gula. iStock.

Gula adalah pelengkap makanan dan minuman yang tidak bisa lepas dari keseharian kita, ada berbagai jenis gula yang beredar di pasaran, diantaranya adalah gula batu dan gula pasir.

Di balik fungsinya yang sama, yaitu sebagai pemanis, gula batu digadang-gadang lebih menyehatkan daripada gula pasir, rasa gula batu yang cenderung tidak terlalu manis, membuatnya dinilai lebih baik bagi kesehatan.

Apakah anggapan tersebut benar adanya? Sebenarnya tidak, kalau dari sisi kandungan gizi, sukrosa dan bagian dari karbohidratnya sama, dalam 100 gram gula batu atau gula pasir sekitar 99 gram.

Kedua jenis gula ini adalah karbohidrat tidak ada lemak, tidak ada protein, kalaupun ada, air menyertai di dalamnya. Secara asam manis, keduanya sama-sama manis, tapi gula batu tidak semanis gula pasir.

Gula batu atau gula kristal adalah gula bertekstur keras yang dibuat melalui proses kristalisasi, larutan gula kristalisasi adalah proses merubah wujud zat dari cair menjadi padat.

Proses kristalisasi hanya mengubah bentuk gula, sedangkan kandungan gizinya relatif tidak berubah, baik gula batu maupun gula pasir sama-sama terbuat dari sukrosa, yang membedakan gula batu mengandung lebih banyak air daripada gula pasir.

Itulah mengapa rasanya tidak terlalu manis, baik gula batu maupun gula pasir, yang penting dijaga, jangan berlebihan. Mengonsumsi dua jenis gula ini, tidak dianjurkan lebih dari 50 gram sehari bagi remaja dan dewasa.

Konsumsi gula batu maupun gula pasir terutama dalam jumlah besar, sama-sama dapat berdampak buruk bagi kesehatan, sehingga wajib untuk memperhatikan banyaknya gula yang dikonsumsi setiap harinya, jangan sampai konsumsinya melebihi batas pasokan harian yang dianjurkan.