in

Filosofi Bunga Teratai sebagai Tanaman Paling Suci

Bunga teratai. Foto: Pixabay

Teratai merupakan tanaman indah yang tumbuh di danau dan kolam serta merupakan simbol ikonik di banyak budaya. Bunga besar ini memiliki kelopak berwarna putih, merah muda, atau merah.

Di beberapa negara, semua bagian tanaman teratai digunakan untuk tujuan berbeda. Bunganya digunakan sebagai penghias, sedangkan bagian tanaman lainnya memiliki manfaat nutrisi dan obat.

Teratai banyak tumbuh di wilayah tropis Asia timur, Iran, di India dan Asia Tenggara, dan di Australia, Teratai akan tumbuh dalam kondisi cerah. Daun tanaman ini sangat tahan air dan ketika mekar kelopaknya yang berwarna cerah mengelilingi inti benang sari dan putik kuning cemerlang.

Di balik warna dan bentuknya yang indah dan menarik, teratai menyimpan makna filosofi yang lebih dalam bagi masyarakat Asia Timur. Bunga ini dianggap sebagai salah satu tanaman paling suci di beberapa negara.

Hal itu karena teratai memiliki siklus hidup yang tidak seperti tanaman lainnya. Dengan akar tanaman ini yang menempel di lumpur, ia menutup setiap malam ke dalam air dan secara ajaib mekar kembali di esok hari. Proses tersebutlah yang dikaitkan dengan kelahiran kembali dan pencerahan spiritual.

Makna tersebut membuat teratai sering terlihat bersama sosok dewa di beberapa budaya. Bagi msyarakat Mesir, bunga ini melambangkan alam semesta.

Dalam budaya Hindu disebutkan bahwa dewa dan dewi duduk di atas teratai. Sementara dalam cerita Buddha lama menyatakan bahwa Buddha muncul di atas teratai yang mengapung dan langkah pertamanya di Bumi meninggalkan bunga teratai.