Aktivitas makan memang bisa mendatangkan kebahagiaan. Apalagi jika anda mengkonsumsi makanan favorit seperti cokelat, ice cream, dan lain-lain. Tetapi, makan makanan olahan, dan yang mengandung banyak gula bisa menyebabkan peradangan di tubuh dan otak yang bisa menyebabkan resiko gangguan kecemasan dan depresi. Pernahkah anda mendengar soal pepatah lama “you are what you eat“, yang mana artinya, kamu adalah apa yang kamu makan. Pepatah ini memang terbukti karena usus memang mampu mempengaruhi perilaku emosional di otak. Di sisi lain, otak juga bisa mengubah jenis bakteri yang hidup di susu.
Menurut American Psychological Association, bakteri usus mampu menghasilkan serangkaian zat kimia yang bisa digunakan otak untuk mengatur proses fisiologis dan mental. Diketahui bahwa hampir 95% pasokan serotonin tubuh, penstabil suasana hati diproduksi oleh bakteri usus. Dan stres diketahui bisa menekan baketri susu yang menguntungkan
Menariknya, dibanding makan makanan sembarangan, makan sayur justru terbukti baik untuk kesehatan mental. Teori ini telah dibuktikan oleh sekelompok ilmuwan di Grand Forks Human Nutrition Research Center yang melakukan studi selama delapan minggu untuk melihat dampak peningkatan porsi sayur terhadap kebahagiaan. Peningkatan porsi sayur ini termasuk konsumsi sayuran hijau, merah, dan oranye berdasarkan kebutuhan energi masing-masing responden.
Para relawan kemudian diminta menyelesaikan kuesioner berjudul Subjective Happiness Scale (SHS) untuk mengukur kadar bahagia berdasar perpektif responden. Hasilnya, kelompok yang meningkatkan asupan sayur sesuai yang diminta, mendapatkan peningkatan skor SHS. Kesimpulan penelitian juga menunjukkan bahwa meningkatkan konsumsi jumlah sayur dapat bermanfaat bagi kesehatan mental.