in

Inggris Bakal Saingi Korsel dan Tiongkok, Bangun Industri EBT di Indonesia

Bahlil Lahadalia bersama Menteri Inggris Raya. Foto: Instagram/bahlillahadalia

Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia menerima kunjungan Menteri Negara Urusan Bisnis dan Perdagangan Inggris Raya, Nursat Ghani di kantor Kementerian Investasi/BKPM pada hari Rabu, (24/5/2023) kemarin.

Menurut Menteri Bahlil, kedatangan Menteri Inggris Raya tersebut bertujuan untuk membahas sejumlah hal terutama soal investasi Inggris di Indonesia. Yang paling menarik, Inggris Raya tertarik dan serius dalam membangun ekosistem di sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) terutama terkait dengan industri baterai mobil listrik. Sebagaimana dikutip dari laman instagram resmi Menteri Bahlil @bahlillahadalia. 

Data BPS tahun 2021, realisasi investasi Inggris di Indonesia hanya sekitar US$322 juta. Sekitar 23% investasi Inggris di Indonesia adalah di sektor pertanian dan perkebunan. Sisanya tersebar di bidang lainnya. Dengan masifnya pembangunan sektor energi berkelanjutan di Indonesia, Inggris mengklaim siap menyaingi nilai investasi Korea Selatan dan Tiongkok di industri baterai mobil.

Dalam kunjungannya, Menteri utusan Rishi Sunak tersebut menyampaikan Inggris Raya berkomitmen untuk menambah nilai investasi dan membantu Indonesia melakukan transisi energi. Belum ada angka yang pasti, berapa nilai yang akan digelontorkan pemerintah dan pihak swasta dari Inggris. Yang jelas investasi baterai mobil tidaklah murah, nilainya bisa mencapai miliaran dolar.