Baru-baru ini, viral unggahan CEO Blue Bird, Sigit Djokosoetono yang ‘narik’ taksi secara langsung untuk mengetahui kondisi riil di lapangan. Sigit terlihat mampir ke beberapa tempat, mulai dari Mal Kota Kasablanka hingga Pacific Place untuk mencari dan mengantar penumpang.
Aksi Sigit pun banyak menuai perhatian. Padahal, jika melihat jabatan dan silsilah keluarganya, Sigit sebetulnya tak perlu repot-repot untuk sidak lapangan. Berikut ini profil Sigit Djokosoetono selengkapnya.
Profil Sigit Djokosoetono
Ir. Sigit Priawan Djokosoetono, MBA saat ini menjabat sebagai CEO Bluebird. Ia merupakan lulusan dari Universitas Trisakti pada 1993 dengan mengambil jurusan Teknik Mesin. Kemudian, ia meneruskan studi di Simon School of Business University Rochester, New York dengan gelar Master of Business pada 1997.
Ia merupakan anak kedua dari 4 bersaudara. Lahir dari keluarga pengusaha, Sigit tak langsung dipercaya memegang jabatan mentereng saat terjun di Blue Bird. Pada akhir 90-an, ia justru menjadi petugas penerima telepon di Blue Bird untuk mengetahui lebih dulu cara melayani pelanggan.
“Kalau di keluarga memang diminta untuk mulai dari bawah supaya kita tau sebenarnya apa yang terjadi di lapangan,” katanya dilansir dari kanal YouTube Mirae Asset Sekuritas.
Sebagai lulusan Teknik Mesin, Sigit mengakui sempat tertarik untuk menggeluti bidang pekerjaan lain, mulai dari manufaktur hingga R&D (Research & Development).
Namun, ia diminta langsung oleh sang nenek, Mutiara Djokosoetono yang merupakan pendiri Bluebird, untuk memegang perusahaan.
“Waktu ambil S2 sekolah bisnis, memang diminta antara suruh memilih. Jadi memang ada di-encourage, ya sudah coba aja cari (pekerjaan) di luar. Tapi pada akhirnya pilihannya masuk ke Blue Bird, ya sudahlah,” lanjutnya.
Sigit Priawan kemudian menjabat sebagai Senior Operation Manager (2001-2007). Ia juga merangkap jabatan sebagai Pimpinan Bidang Pengembangan SDM DPD Organda DKI Jakarta (2007-2012).
Kini, ia juga dipercaya untuk menjabat di berbagai perusahaan anakan Bluebird, seperti PT Pusaka Prima Transport sebagai Komisaris sejak 2001, pT Prima Sarijati Agung (2002). PT Silver Bird (2003), PT Pusaka Buana Utama (2010), PT Pusaka Niaga Indonesia (2010), PT Pusaka Bumi Transportasi (2012).
Tak hanya itu, ia juga menjabat sebagai Presiden Direktur untuk PT Pusaka Nuri Utama sejak 1997 dan PT Luhur Satria Sejati Kencana sejak 2012.