Catnip atau Nepeta Cataria dikenal sebagai salah satu tanaman yang sangat memabukkan bagi kucing. Saat kucing menemukan zat ini mereka akan menggeliat, mendengkur, dan melakukan apa pun untuk mendapatkanya. Tetapi, jika kucing bisa mabuk karena catnip, kenapa manusia tidak merasakan efek yang sama?
Pertama, perlu diketahui dahulu mekanisme yang membuat catnip bisa begitu memabukkan bagi para kucing. Rahasianya sebenarnya terletak di dalam daun dan batang tanaman catnip yang ditutupi oleh umbi-umbi kecil berisi minyak yang disebut nepetalactone (nep-eta-LAC-tone).
Saat umbinya pecah, ia akan mengirimkan minyak tersebut ke udara dan masuk melalui lubang belakang hidung kucing. Molekul ini kemudian saling mengikat seperti gembok dengan reseptor penciuman khusus pada kucing. Ketika keduanya bertemu, maka yang terjadi reseptor akan mengirimkan impuls listrik ke sel-sel otak yang mengarah ke bola penciuman.
Pada kucing, bola penciuman ini adalah inti bulat dan halus yang memproses bau. Bola ini kemudian menembakkan impuls listrik ke daerah otak lainnya termasuk amigdala dan hippotalamus yang mengontrol perilaku dan fungsi tubuh.
Tetapi, dikutip dari laman Scienceline, beberapa penelitian melihat molekul nepetaclactone sebagai feromon kawin tertentu ketika berkaitan dengan reseptor di hidung kucing. Ini yang membuat manusia tidak terpengaruh dengan catnip melalui indera penciumannya. Sebab, jika kucing memiliki reseptor yang memungkinkan feromon mengait di hidung mereka dan memicu reaksi, manusia memiliki mekanisme yang berbeda. Sehingga catnip tidak memiliki pengaruh saat terhirup.