Sekarang ini, sudah banyak sekali platform online yang menyediakan fitur pinjaman atau kredit. Bahkan, kamu bisa meminjam uang dengan sangat mudah dan melalui proses pencairan yang sangat cepat. Hal ini tentunya berdampak pada meningkatnya konsumerisme publik dari berbagai kalangan usia.
Tapi tahukah kamu bahwa utang tidak melulu buruk. Ada pula utang yang justru bisa meningkatkan nilai kekayaan kamu. Lantas, gimana sih cara membedakan utang buruk dan utang baik? Simak selengkapnya!
Kenali utang baik vs utang buruk
Jika kamu berutang, cobalah pikirkan apakah utang tersebut akan menguntungkan kamu dalam jangka waktu panjang. Idealnya, utang yang baik akan meningkatkan nilai kekayaan kamu di masa mendatang.
Misal, kamu kredit rumah dalam jangka waktu 20 tahun. Begitu kredit tersebut lunas, rumah itu akan menjadi milik kamu dan bisa mengalami kenaikan harga yang pesat hingga bertahun-tahun ke depan. Sederhananya, utang baik memiliki potensi untuk memperbaiki kondisi keuangan kamu di masa depan.
Tak hanya itu, perbedaan utang yang baik dan buruk bisa dilihat dari suku bunga yang ditetapkan. Utang baik menetapkan suku bunga yang rendah, dan biasanya hanya di bawah 6% per tahun. Dengan begitu, kamu tetap bisa membayar utang tanpa mengacaukan pos pengeluaran, apalagi ‘menutupi’ utang dengan utang yang baru.
Oleh karena itu, utang kartu kredit bisa diklasifikasikan sebagai utang buruk karena bunganya yang tinggi. Bahkan, penggunaan kartu kredit yang terlampau berlebihan juga bisa dipastikan menyedot penghasilan kamu semakin besar.
Selain itu, kamu juga bisa membedakan jenis utang berdasarkan jaminannya. Misalnya, jika kamu kredit kendaraan, otomatis pemberi pinjaman bisa menyita kendaraan tersebut jika kamu tidak mampu membayar kredit.
Mengapa adanya jaminan bisa dikatakan sebagai utang baik? Utang yang menggunakan jaminan tertentu biasanya menetapkan suku bunga yang lebih rendah, dan karenanya bisa membuat keuangan kamu lebih stabil.