Salah satu legenda tentang pembuatan brownies adalah legenda Bertha Palmer, seorang sosialita terkemuka Chicago yang suaminya memiliki Palmer House Hotel.
Pada tahun 1893, Palmer meminta koki kue untuk membuat makanan penutup yang cocok untuk wanita yang menghadiri Chicago World’s Columbian Exposition.
Dia meminta cemilan berukuran lebih kecil dari sepotong kue yang dapat dimasukkan ke dalam kotak makan siang. Sang koki akhirnya membuat Palmer House Brownie YANG terbuat dari cokelat dengan kacang kenari.
Palmer House Hotel menyajikan makanan penutup untuk para tamu, yang dibuat dari resep yang sama. Kue coklat kenari itu diberi nama brownies, tetapi penggunaan nama untuk kue coklat ini, tidak digunakan DALAM buku masak atau jurnal pada saat itu.
Justru nama kue brownies pertama kali muncul dalam versi lain pada tahun 1896, dari Boston Cooking School Cook Book yang diciptakan oleh Fannie Farmer. Saat itu kue ini dipanggang secara terpisah dalam cetakan timah. Namun brownies yang dibuat Fannie Farmer tidak mengandung cokelat saat itu.
Kemudian pada tahun 1899, resep kue brownies juga diterbitkan di Machias Cookbook. Saat itu kue ini disebut “Makanan Brownies”. Resepnya muncul di halaman 23 di bagian kue buku. Marie Kelley dari Whitewater, Wisconsin adalah pencipta resepnya.
Pada tahun 1907, brownies sudah sempurna dalam bentuk seperti sekarang, muncul di Buku Masak Lowney oleh Maria Willet Howard, diterbitkan oleh Walter M. Lowney Company, Boston, sebagai adaptasi dari resep Sekolah Memasak Boston untuk Bangor Brownie.
Dibuku tersebut, diketahui bahwa ia menambahkan telur ekstra dan cokelat balok sebagai tambahan, menciptakan hidangan penutup yang lebih kaya.
Nama “Bangor Brownie” tampaknya berasal dari kota Bangor, Maine, yang menurut cerita, merupakan kampung halaman seorang ibu rumah tangga yang menciptakan resep brownies asli.
Pendidik makanan Maine dan kolumnis Mildred Brown Schrumpf adalah pendukung utama teori bahwa brownies ditemukan di Bangor.
The Oxford Encyclopedia of Food and Drink in America pada tahun 2013, mengatakan telah menemukan bukti yang mendukung klaim tersebut, berupa beberapa bukti yang ditemukan tahun 1904.