in

Menyiram Tanaman dengan Air Garam, Apa Efeknya?

Ilustrasi menyiram tanaman.
Menyiram tanaman. Foto: Pexels

Menyiram tanaman biasanya dilakukan dengan air tawar atau air tanah. Hanya saja entah dengan alasan apa, masih ada orang yang mencoba menyiram tanaman dengan air garam.

Jika sudah terlanjur, apa yang akan terjadi jika tanaman disiram dengan air garam? Pada dasarnya, garam juga dibutuhkan oleh tanaman untuk bertahan hidup. Tetapi jika terlalu banyak kandungan garam yang diserap bisa menjadi racun bagi tanaman.

Memang sebagian besar tanaman bisa mentolerir air garam jika disemprotkan pada daun dan batangnya. Namun, jika kemudian kita menyiram terlalu banyak air garam di bagian akar tanaman justru akan menyebabkan tanaman dehidrasi. Lebih lanjut, kalaupun tanaman tidak mengalami dehidrasi, mereka akan mengalami keracunan karena kelebihan garam dalam sistem tubuhnya.

Jika kamu menyiram tanaman dengan air garam, maka kontak antara daun dan batangnya biasanya tidak akan menjadi masalah. Kalaupun air asin yang disiramkan ke daun dapat bertahan lama, daun mungkin akan menyerap air melalui pori-porinya. Sebagian besar air yang diserap meninggalkan sedikit residu garam yang bisa menghambat fotosintesis. Bahaya yang sebenarnya justru akan terjadi saat air garam jatuh ke tanah dan terserap oleh tanah.

Dikutip dari laman Sciencing, saat air garam masuk ke dalam tanah, tanaman akan menyerapnya keseluruh akar seperti menyerap air biasa. Tetapi, air garam tidak memungkinkan terjadinya osmosis melalui jaringan tanaman. Karena kepadatannya, larutan garam kemudian justru menarik air keluar dari tanaman, mengeringkannya dan membuat tanaman akhirnya mati karena dehidrasi.