Saat membicarakan soal sengatan ubur-ubur, ada kepercayaan umum yang beredar bahwa menggunakan urine pada bagian yang tersengat bisa mengurangi rasa sakitnya. Namun, jika dilihat dari sudut pandang ilmiah, apakah anggapan semacam ini sekadar mitos atau memang fakta?
Sayangnya, asumsi ini hanyalah mitos belaka. Banyak penelitian yang telah membuktikan bahwa urine tidak memiliki dampak apa pun dalam mengurangi rasa sakit sengatan ubur-ubur.
Diduga, mitos ini beredar karena fakta soal adanya kandungan ammonia dan urea dalam urin. Memang versi asli dari kedua zat ini bisa digunakan untuk beberapa sengatan. Hanya saja, urine mengandung lebih banyak air. Semua air yang ada di dalam urin telah mengencerkan ammonia dan urea sehingga tidak lagi efektif.
Lebih lanjut, menggunakan urine pada luka sengatan ubur-ubur ternyata justru medatangkan bahaya. Sebab, natrium dalam urine, bersamaan dengan kecepatan aliran urin dapat menggerakkan penyengat di sekitar luka. Hal ini sama saja memicu penyengat untuk melepaskan lebih banyak racun.
Jadi apa cara terbaik melakukan pertolongan pertama saat tersengat ubur-ubur?
Pertama, coba lihat adakah tentakel yang masih tersisa? Jika ada, maka cabut tentakel dengan pinset, jangan mencabutnya dengan menggosok atau menggeseknya. Lalu Anda juga bisa menghilangkan tentakel sembari membilasnya dengan air laut, jangan air tawar.
Air tawar diketahui bisa memicu pelepasan lebih banyak racun jika ada tentakel yang tertinggal di kulit. Kemudian, dikutip dari laman Healthline, Anda juga tidak boleh menggosok kulit dengan handuk atau membalut luka dengan tekanan. Cari pertolongan medis jika mengalami reaksi alergi yang parah.