in

Kesalahan Biasa Terjadi dalam Pembuatan Pupuk Kompos

Pupuk kompos. Foto: Pixabay

Tanaman akan bertambah subur jika dibantu dengan pemberian pupuk. Tidak hanya itu, pupuk pun berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah sehingga tanaman nyaman tumbuh di tanah tersebut.

Pupuk pada umumnya terbagi menjadi dua, yakni pupuk organik atau pupuk alam dan pupuk anorganik atau pupuk buatan. Pupuk alam biasanya lebih ramah lingkukan daripada pupuk buatan.

Pupuk alam dibuat dengan tangan, sedangkan pupuk buatan dibuat dengan mesin. Pupuk buatan umumnya mengandung zat kimia, sementara pupuk alam lebih natural.

Salah satu jenis pupuk alam adalah pupuk kompos. Pupuk kompos ini biasanya dibuat menggunakan penguraian-penguraian alam dari dedaunan kering atau sampah lainnya.

Pupuk kompos ini cukup murah dan mudah dibuat, tetapi kadang terjadi kesalahan dalam pembuatannya. Berikut kesalahan yang biasa terjadi dalam pembuatan pupuk kompos.

Tidak membersihkan area pengomposan

Penting untuk membersihkan area pengomposan terutama jika bahan kompos dari sisa-sisa daging atau tulang-tulang ikan dan hewan lainnya. Jika tidak dibersihkan, pupuk kompos bisa saja diacak-acak hewan lain yang mencari makanan.

Bahan tidak terkomposisi

Dalam pembuatan pupuk kompos yang baik, bahan-bahan yang digunakan harus terkomposisi atau tercampur dengan baik. Campuran yang tidak merata menimbulkan ketidakseimbangan unsur pada pupuk kompos.

Menimbulkan bau tak sedap

Karena bahannya terbuat dari bahan-bahan sisa, kemungkinan untuk menimbulkan bau tak sedap memang ada. Untuk mengatasi hal ini, bisa menambahkan lebih banyak daun kering atau jerami.

Terlalu banyak menggunakan air

Pembuatan kompos membutuhkan sedikit air dalam komposisinya. Terlalu banyak menggunakan air dapat menyebabkan kompos berlendir.

Salah memilih bahan

Pada dasarnya, semua sisa-sisa makhluk hidup dapat dijadikan sebagai bahan pupuk kompos. Akan tetapi, hindari potongan rumput karena dapat menimbulkan tumbuhnya gulma pada kompos.