in

Mengapa Hujan Terkadang Lebih Deras dari Biasanya?

Hujan deras (Unsplash)
Hujan deras (Unsplash)

Hujan bisa datang dalam intensitas yang berbeda. Terkadang rintiknya lembut, tetapi pada beberapa kondisi, rintiknya menjadi lebih deras.

Lalu, apa yang sebenarnya menciptakan perbedaan intensitas ini? Sebenarnya berawal dari kombinasi faktor yang sama, yaitu kelembapan udara (biasanya dalam bentuk awan) dan arus udara yang bergerak ke atas.

Saat udara lembap naik melalui awan, udara akan mendingin dan air di dalamnya kemudian akan berubah menjadi tetesan hujan yang kecil. Di awan tetesan ini sangat ringan dan mengapung saat udara kemudian akan mendorongnya terus naik ke atas. Namun, semakin tinggi udaranya naik semakin berat mereka sehingga jatuhlah ke bumi sebagai hujan.

Udara dingin memiliki kemampuan menahan kelembapan jauh lebih sedikit daripada udara yang hangat. Jadi, awan musim dingin tidak memiliki banyak air di dalamnya. Umumnya awan yang terbentuk juga lebih tipis dan berlapis.

Selain itu, karena udara dingin cenderung terserap ke tanah, sulit untuk membuat udara naik dengan cepat. Hasilnya, awan musim dingin akan memiliki aliran udara ke atas yang lembut. Saat arus ini menghampiri awan tipis yang tidak memiliki kelembapan, tetesan hujan kecil akan terbentuk.

Lain lagi dengan hujan deras yang diikuti badai. Biasanya kondisi ini akan terjadi saat banyak uap air di udara dan udara bergerak ke atas dengan sangat cepat. Udara panas dan lembap akan naik dengan kecepatan 30 hingga 40 mil  perjam.

Udara juga mengandung lebih banyak uap air dari awan musim dingin. Bahkan kandungannya lima kali lipat lebih besar. Akhirnya terciptalah awan yang lebih besar, tebal, dan penuh dengan kelembapan. Tetesan air juga terbentuk sangat cepat dan karena angin bertiup ke atas sangat cepat, tetesan hujan menjadi lebih besar.