in

Penyajian Unik Nasi Kuning Khas Manado dengan Daun Woka

Nasi kuning Manado. Restaurant guru.

Nasi kuning banyak dijual di warung-warung pinggir jalan, terutama di pagi hari. Makanan ini merupakan menu sarapan yang sudah tidak asing lagi. Di Indonesia, nasi kuning dapat dengan mudah ditemukan, baik di kota maupun di desa, termasuk di Kota Manado.

Ada yang menarik dan unik dari penyajian nasi kuning di kota ini. Nasi kuning tidak disajikan di atas piring atau dibungkus dalam wadah seperti biasanya. Melainkan disajikan dengan cara khas Manado, yaitu dibungkus dengan daun woka.

Kota Manado atau secara umum Sulawesi Utara memang merupakan habitat utama tumbuhan woka. Tumbuhan yang bernama latin Livistona ini awalnya merupakan tanaman hias. Juga biasa difungsikan sebagai dekorasi perhelatan besar. Namun, karena jumlahnya yang melimpah, daun woka dimanfaatkan pula di kuliner.

Menggunakan daun woka sebagai pembungkus nasi kuning dapat menjaga kualitas nasi. Nasi akan tetap lembab dan tidak kering seperti ketika menggunakan streofoam. Daun woka juga memberi aroma sedap dan wangi pada masakan.

Pembungkus nasi jenis ini pastinya lebih ramah lingkungan daripada yang lain.
Selain dapat digunakan membungkus nasi kuning, daun woka juga dapat digunakan membungkus dodol di Kota Manado.

Daun woka dapat mempertahankan tekstur dodol tahan lama. Daun yang masih serumpun dengan daun palma ini telah menjadi ciri khas kuliner Manado.

Hanya saja, daun ini masih sulit di dapatkan di luar Sulawesi seperti di Pulau Jawa. Bagi pelaku-pelaku bisnis di luar Sulawesi tetap bisa menggunakan daun woka untuk membungkus makanan jika di datangkan dari Manado. Ketahanan daun Woka bisa sampai satu bulan.