Sie reuboh merupakan nama salah satu jenis masakan dari Aceh. Mungkin agak sedikit asing di telinga karena memang penamaan ini berasal dari bahasa Aceh. Sie reuboh artinya daging rebus, akan tetapi, bukan sekadar daging rebus biasa.
Sie reuboh terbuat dari gumpalan daging yang dibumbui. Bumbu yang digunakan berupa kunyit, cabai rawit, cabai merah, cabai kering, dan garam. Biasanya wadah yang digunakan untuk merebus bukan panci pada umumnya, tetapi belanga yang terbuat dari tanah liat.
Awalnya, sie reuboh muncul karena peristiwa berdarah di Aceh. Saat perang di Aceh, para pejuang biasanya dibekali daging yang direbus. Alasannya karena daging rebus lebih lama bertahan. Bahkan, daya tahannya biasa sampai bulanan.
Di antara kuliner Aceh, sie reuboh merupakan jenis kuliner yang paling simpel dibuat. Tinggal siapkan bahan berupa daging. Daging yang paling tepat adalah daging sapi yang memiliki lapisan lemak. Siapkan pula bumbu-bumbunya, lalu direbus.
Akan tetapi, sie reuboh kalah bersaing dengan masakan Aceh lainnya seperti mie Aceh. Meskipun kalah saing, sie reuboh tetap dirindukan lidah, terutama bagi penduduk Aceh Besar. Sie reuboh memiliki cita rasa pedas dan asam yang dapat memanjakan lidah.
Jika jalan-jalan di Aceh, masakan ini sudah sangat jarang dijumpai. Warung-warung kaki lima saja kurang berminat untuk menjualnya apalagi restoran. Akan tetapi, jika memang berniat mengonsumsinya, di kawasan Aceh Besar biasanya terdapat rumah makan yang menjadikan sie reuboh sebagai menu utama.