in

Multitasking Tak Selalu Menguntungkan

Ilustasi multitasking. Forbes.

Dalam mengerjakan deadline terkadang kita memaksakan diri mengerjakan semua hal dalam waktu bersamaan atau biasa kita kenal dengan sebutan multitasking.

Beberapa orang mungkin berpikir bahwa mengerjakan banyak hal di waktu bersamaan atau multitasking bisa mengefisienkan pekerjaan, padahal nyatanya tidak. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Jawabannya karena otak bekerja lebih keras dan menjadi kurang fokus dan akhirnya malah kerjaan kurang optimal.

Multitasking juga memungkinkan adanya kesalahan yang terlewatkan karena kurang teliti.
Menurut American Psychological Association, seseorang yang melakukan dua hal atau lebih itu nggak efisien untuk kesehatan mental. Seseorang membutuhkan waktu lebih untuk membiasakan pikirannya berpindah tugas dari satu ke yang lainnya, terutama ketika bekerja lebih keras terhadap hal-hal yang rumit.

Berikut akan dibahas mengapa multitasking tidak baik bagi kesehatan, diantaranya karena:

Pikiran perlu waktu untuk menyesuaikan

Jika mengerjakan dua hal misalnya dalam waktu yang sama, kita memerlukan waktu untuk menyesuaikan setiap berpindah dari kerjaan yang satu ke kerjaan lainnya. Dengan begitu, tenaga dan waktu kita akan terkuras dan susah kembali fokus pada satu kerjaan.

Coba bayangkan, misalnya Anda sedang mengerjakan data untuk presentasi di kantor, tapi Anda juga sedang sibuk berbicara dengan seseorang di telepon. Hal ini tentu mengganggu konsentrasimu dalam bekerja dan bukan tidak mungkin mengabaikan hal kecil yang harusnya kita fokus. Jika dilakukan berulang-ulang, tentu akan membuatmu berusaha keras menyesuaikan dua pekerjaan tadi.

Mengganggu urutan pekerjaan

Anda sudah berusaha mengatur time managemen dengan sebaik mungkin, seperti menuliskan list pekerjaan, tapi karena Anda terbiasa multitasking, to do list menjadi gagal dikerjakan. Anda mungkin memilih mengerjakan pekerjaan lain dan kerjaan utama pun terabaikan.

Pekerjaan menjadi acak-acakan dan tidak terstruktur karena Anda memilih kerjaan dengan tingkat kesulitan terendah dibanding rencana awal. Dalam kondisi seperti ini, sebaiknya Anda menentukan skala prioritas yang bisa membuatmu bekerja lebih efektif dan efisien.

Menurunkan daya ingat

Multitasking juga akan menurunkan daya ingat karena memaksa otak bekerja lebih keras. Penelitian dalam jurnal Prosiding National Academy of Sciences, mengungkapkan bahwa seseorang yang terbiasa multitasking mengalami kinerja lebih buruk yang berkaitan dengan memori jangka pendek.

Memicu gangguan stres

Dampak keseringan multitasking yang lebih kompleks yaitu dapat memicu gangguan stres. Bekerja banyak hal dalam kurun waktu bersamaan hanya membuat Anda bingung dan membuat meningkatnya hormon adrenalin. Hormon adrenalin yang berlebih dapat membahayakan kesehatan dan menyebabkan kerusakan permanen pada sel otak yang berfungsi menyimpan ingatan.

Bisa menurunkan kreativitas

Kreativitasmu pun dapat menurun akibat multitasking, hal ini disebabkan karena kurang perhatiannya Anda pada satu hal. Sejatinya fokus sangat penting pada satu pekerjaan karena bisa membuat Anda memberikan perhatian yang lebih dan kreativitas pun tersalurkan. Mulai sekarang, biasakan mengerjakan sesuatu satu-persatu aja ya, semoga bermanfaat!