Rainbowfish atau yang lebih dikenal dengan nama ikan pelangi memiliki sifat yang aktif. Bahkan, beberapa jenis ikan pelangi cenderung agresif atau suka menyerang sirip ikan lain.
Sifat agresif pada ikan pelangi tidak muncul secara tiba-tiba. Ada kondisi atau situasi tertentu yang menyebabkan ikan ini berubah menjadi suka menyerang.
Ikan rainbowfish menjadi agresif disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal ikan ini menjadi agresif saat musim kawin tiba.
Saat musim kawin, ikan rainbowfish jantan mudah menyerang ikan lain. Ikan yang diserang biasanya sejenisnya dan jenis kelaminnya pun sama.
Ikan rainbowfish jantan akan menyerang pejantan lain untuk mendapatkan hak kawin. Pejantan yang menang dalam perkelahian menjadi pemilik hak untuk kawin.
Adapun faktor eksternal yang menjadi ikan rainbowfish agresif adalah tidak cukupnya tempat untuk bersembunyi di lingkungan hidupnya. Ikan rainbowfish memang punya kebiasaan bersembunyi.
Jika tempat bersembunyi tidak cukup, ikan akan saling serang atau menjadi agresif. Para ikan akan saling serang untuk memperebutkan tempat bersembunyi yang tersedia.
Faktor eksternal lain ialah jika ikan ini dipelihara dalam jumlah yang kecil. Jika dirawat dalam jumlah yang sedikit, ikan ini bisa berubah menjadi agresif.
Ikan jenis ini akan menyerang sirip ikan lain jika tidak menjumpai sejenisnya. Ikan pelangi akan stres sehingga akan menyerang ikan apa saja yang dijumpainya.
Untuk menghindari ikan pelangi agresif, faktor eksternal bisa diberikan solusi. Siapkan aksesoris akuarium yang bisa dijadikan tempat bersembunyi dan rawat ikan pelangi dalam kelompok yang beranggotakan 6 ekor ke atas.
Untuk faktor internal, cara mengatasinya hanya menunggu musim kawin lewat. Selain itu, bisa juga menyediakan banyak rainbowfish betina.