in

Tanpa Tubuh Inangnya, Apakah Virus Bisa Hidup?

Ilustrasi virus (Freepik)
Ilustrasi virus (Freepik)

Virus adalah mikroba yang memiliki materi genetik berbasis DNA atau RNA. Namun, meski memiliki materi genetik, mereka tidak dapat hidup karena tidak dapat bereproduksi atau bereplikasi sendiri. Virus hanya akan hidup saat mereka memiliki inang, yaitu organisme yang hidup termasuk manusia.

Setelah berhasil memasuki tubuh inangnya, ia akan membajak sistem tubuh dan memaksa inang menghasilkan lebih banyak salinan virus. Proses ini bisa disebut sebagai produksi atau replikasi. Tetapi, jika tidak menemukan inangnya atau tubuh organisme hidup lain, apa yang akan terjadi pada virus?

Di luar tubuh inangnya, virus akan melayang dan bertebaran seperti debu. Ia sangat kecil dan bisa melayang di sekitar kita. Namun, saat menemukan permukaan yang mati, atau tidak hidup, ia akan berada pada mode ‘dimatikan’. Saat virus berada di luar inang, ia akan fokus untuk melindungi dan mempertahankan infektivitasnya di luar tubuh inang untuk bisa menginfeksi inang baru di masa mendatang.

Tugas infektivitas ini bergantung dengan lapisan khusus bernama kapsid yang melindungi RNA dan DNA dalam virus. Materi genetik RNA dan DNA sangat penting untuk dilindungi sebab menjadi kunci agar virus bisa mereplikasi diri.

Inilah pentingnya kapsid dalam melindungi dan membantu mempertahankan invektivitas virus. Dikutip dari laman Science ABC, jika kapsid virus rusak kemungkinan virus tidak dapat bertahan dan harus menemukan inang untuk bereplikasi.