in

Pertamina Siapkan Skenario Hadapi Tantangan Transisi Energi

Ilustrasi Pertamina International Shipping (PIS), foto; Humas Pertamina

PT Pertamina (Persero) tengah berupaya mengembangkan inisiatif program transisi energi. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan ketahanan energi nasional.

Dalam upaya mewujudkan ketahanan energi nasional itu, Pertamina dituntut untuk mampu mempertahankan strategi bisnis di bidang energi, khususnya minyak dan gas bumi. Disamping itu tantangan Pertamina selanjutnya adalah mengembangkan energi baru terbarukan untuk menekan emis rendah karbon.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, mengatakan kedepan Pertamina bakal membangun dan memperkuat infrastruktur gas di seluruh rantai nilai, dari hulu, tengah, hingga hilir sesuai dengan target Pemerintah. Selain itu, yang paling penting adalah upaya untuk menurunkan emisi rendah karbon.

“Oleh karena itu, percepatan transisi energi di Indonesia bukan hanya upaya untuk mengurangi emisi karbon, tetapi juga untuk mewujudkan ketahanan energi,” ujar Nicke dalam keterangan tertulisnya.

Lebih lanjut, Nicke menjelaskan untuk mewujudkan itu, Pertamina telah mengalokasikan 15% dari total Capex untuk pengembangan portofolio bisnis rendah karbon/hijau, jauh lebih tinggi dari rata-rata perusahaan energi lainnya.

Langkah pertamina dalam mengimplementasikan teknologi rendah karbon telah di aplikasikan di beberapa proyek yang di kembangkan Pertamina. Proyek-proyek itu antara lain, mengembangkan kilang hijau, pengembangan energi geothermal yang saat ini telah mencapai kapasitas terpasang sebesar 1.877 MW, memproduksi biodiesel dan lain-lain

Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).