Di belahan dunia mana pun, uang lazim digunakan sebagai alat tukar untuk keperluan berbagai macam transaksi jual beli. Uang dapat juga diartikan sebagai harta atau kekayaan seseorang.
Uang umumnya terbagi menjadi dua, yakni uang kartal dan uang giral. Uang kartal adalah jenis uang yang sah digunakan untuk transaksi, terutama jual beli.
Sementara uang giral adalah jenis uang yang berupa surat-surat berharga, tetapi dapat diuangkan di dunia perbankan. Dari keduanya, yang paling banyak digunakan adalah uang kartal.
Uang kartal biasanya berupa uang logam dan uang kertas dengan nominal yang berbeda-beda. Hal ini harus diperkenalkan sejak dini kepada anak-anak.
Akan tetapi, anak-anak tidak boleh langsung diperkenalkan pada uang. Lalu, pertanyaan yang muncul, kapan saatnya anak-anak diajarkan mengenal uang?
Sebaiknya, anak-anak sudah harus mengenal uang setelah mampu berhitung. Akan tetapi, memperkenalkan konsep uang dan konsep jual beli bisal diperkenalkan sejak anak masih berusia 3-4 tahun.
Pada fase ini, orang tua bisa memperkenalkan konsep uang dengan metode bermain. Contoh permainan yang paling umum ialah menggunakan dedaunan atau kertas sebagai pengganti uang.
Setelah berusia 5-6 tahun, anak sudah bisa diperkenalkan pada nilai uang dan harga barang. Pada usia ini anak-anak sudah dapat diberi uang saku dengan menjelaskan nilai uang tersebut dan barang-barang yang bisa dibelinya.
Pada usia 7-8 tahun, anak-anak akan paham dengan baik tentang nilai uang dan harga barang. Namun, pada fase ini anak-anak harus diajarkan untuk membedakan keinginan dan kebutuhan agar tidak boros menggunakan uang.