Kasus korupsi BTS 4G yang melibatkan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dan sejumlah pihak swasta, menjadi tanda tanya penting bagi kelanjutan proses digitalisasi dan memperluas jaringan internet di Indonesia.
Kominfo berencana membangun 4.200 BTS 4G (Base Transceiver Station) di tahun 2021, sebagaimana dikutip dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Pembangunan BTS 4G sejalan dengan Lima Arahan Presiden Jokowi terkait percepatan penyediaan infrastruktur telekomunikasi, dan penyiapan peta jalan (roadmap) transformasi digital di sektor-sektor strategis, dan percepatan integrasi Pusat Data Nasional. Selanjutnya, penyiapan regulasi, skema-skema pendanaan transformasi digital, dan penyiapan kebutuhan sumber daya manusia sebagai talenta digital.
Kelanjutan program percepatan digitalisasi terutama layanan internet tetap dilanjutkan dibawah kepemimpinan Plt. Menkominfo Mahfud MD.
Dikutip dari Instagram Mahfud MD, yang terbaru adalah peluncuran Satelit Indonesia Raya (SATRIA) di Florida, Amerika Serikat pada (18/06/2023) Dengan nama SATRIA-1, satelit tersebut akan menjadi pengganti sebagian tower BTS dan fiber optik dalam rangka penyediaan layanan internet di desa-desa.
Kapasitas yang dimiliki SATRIA-1 mencapai 150 Gbps dan mencakup 1 Mbps bagi masing-masing wilayah pedesaan Indonesia. Sebagai informasi, pembangunan satelit terbesar di Asia tersebut dilakukan oleh Konsorsium PT Satelit Nusantara Tiga dan Badan Usaha Pelaksana (BUP) yang bekerja sama dengan Thales Alenia Space.
Konstruksi dimulai sejak 2020 hingga 2023. Pengembangan SATRIA-1 juga mellibatkan The North West China Research Institute of Electronic Equipment (NWIEE), Hughes Network Systems (HNS), Kratos dan SpaceX.