Jumlah pengguna chatbot AI ChatGPT dilaporkan turun signifikan untuk pertama kalinya, sejak chatbot AI tersebut diluncurkan pada November 2022 lalu. Usai menjadi sangat popular, ChatGPT disebut-sebut tengah kehilangan atensi dari para penggunanya.
Menurut laporan The Washington Post, pengunjung dan pengguna yang mengunduh aplikasi chatbot AI ini menurun hampir 10 persen. Lalu lintas seluler dan desktop ke situs web mereka di seluruh dunia juga mulai turun hingga 9,7 persen pada bulan Juni lalu. Pengguna yang mengunduh aplikasi melalui iPhone juga terus turun sejak angkanya memuncak di awal Juni, menurut data yang dipublikasikan oleh Sensor Tower.
Padahal, sebelumnya ChatGPT yang dikembangkan oleh perusahaan AI OpenAI ini memulai perjalanannya dengan menarik banyak minat bahkan mendorong perusahan teknologi lain berlomba menyediakan pesaing.
Trend berhubungan dengan AI memang sangat digembar-gemborkan akhir-akhir ini. Banyak perusahaan mulai dari start up hingga perusahaan raksasa yang menginvestasikan miliaran dolar dalam teknologi tersebut, memutar, dan memusatkan bisnis mereka di sekitar AI.
Masalahnya, yang terjadi adalah, beberapa bulan terakhir, chatbot generatif semacam ChatGPT dianggap secara berulang membuat konten dan informasi palsu. Beberapa pengguna juga mengeluhkan bahwa jawaban ChatGPT semakin buruk dari waktu ke waktu, terutama ketika chatbot tersebut diberi perintah membuat kode komputer.
Kepala Eksekutif Builder.ai, Sachin Dev Duggal, turut berkomentar soal masalah ini. Menurutnya ada fase di mana perusahaan start up merasa begitu luar biasa ketika bisa menggunakan kecerdasan buatan untuk membantu membuat aplikasi seluler. Tetapi, hal semacam ini bisa sirna ketika orang mulai menemukan bahwa chatbot mengarang dan membuat informasi palsu.