in

Sejarah Kuih Kapit yang Renyah Khas Malaysia

Kuih kapit adalah salah satu contoh dari banyak kuih tradisional yang menggambarkan kekayaan dan keragaman budaya Malaysia.

Kuih kapit merupakan biskuit tipis, renyah, dan manis yang biasanya disiapkan pada acara-acara perayaan seperti Tahun Baru Imlek dan Hari Raya Idul Fitri.

Asal usul kuih kapit berkaitan dengan imigran Tionghoa yang menetap di Malaysia beberapa generasi yang lalu. Diyakini bahwa cemilan lezat ini dibawa dari Cina Selatan oleh para pedagang dan imigran Cina awal yang datang ke Semenanjung Melayu.

Nama surat cinta diperkirakan berasal dari pesan dan keinginan sentimental yang tertulis di biskuit tipis ini. Pasalnya kuih kapit dilipat menyerupai surat cinta atau gulungan.

Pesan-pesan ini sering dipertukarkan antara teman dan anggota keluarga selama perayaan atau jamuan besar. Pembuatan kuih kapit membutuhkan cetakan khusus atau wajan besi.

Adonan yang terbuat dari campuran santan, telur, gula, dan tepung terigu dituangkan ke atas cetakan yang sudah dipanaskan dan dimasak di atas api terbuka.

Untuk membuat kuih kapit panas dari cetakan harus di atur agar tidak gosong dan melipat biskuit dengan hati-hati selagi masih panas untuk mendapatkan tekstur yang renyah.

Seiring berjalannya waktu, kuih kapit telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Malaysia. Hidangan ini dinikmati tidak hanya pada saat Tahun Baru Imlek dan Hari Raya, tetapi juga pada acara-acara perayaan lainnya.

Kuih Kapit tipis, renyah, dan manis, bersama dengan pesan-pesan yang menyentuh hati selama perayaan, menjadikannya simbol cinta, persatuan, dan perayaan dalam budaya Malaysia.