in

Ilmuwan asal Rusia Panen Semangka di Antartika dalam 100 Hari

Ilustrasi Pegunungan di Antartika (Freepik)
Ilustrasi Pegunungan di Antartika (Freepik)

Antartika adalah tempat terdingin yang ada di bumi. Namun, siapa sangka jika di wilayah dengan suhu yang mencapai minus 89,2 derajat celcius ini bisa ditumbuhi tanaman hingga berbuah. Hal ini telah dibuktikan oleh para ilmuwan asal Rusia.

Mereka berhasil menanam benih semangka dan berbuah setelah 103 hari. Mengutip Live Science, para ilmuwan menanam semangka di rumah kaca yang sengaja didesain mampu meningkatkan suhu dan kelembapan udara.

Tujuannya untuk menyesuaikan dengan karakteristik semangka yang umumnya hidup di daerah panas. Sedangkan untuk sumber airnya, mereka membuat oasis.

“Semangka tumbuh hingga sekitar 1 kilogram dengan diameter hingga 13 sentimeter,” demikian pernyataan Russian Geographical Society mewakili para ilmuwan.

Adapun, para ilmuwan menanam benih semangka pada lapisan tipis yang merupakan pengganti tanah. Mereka juga menggunakan pencahayaan khusus untuk menggantikan sinar matahari. Lalu, untuk menyerbuki tanaman, ilmuwan menyerbukinya sendiri karena tidak ditemukan serangga di antartika.

Diketahui, semangka adalah tanaman yang menyukai iklim hangat dan tropis. Suhu yang ideal untuk pertumbuhan semangka adalah antara 25°C hingga 35°C. Wilayah-wilayah di sekitar khatulistiwa dan daerah tropis memiliki iklim yang cocok untuk pertumbuhan semangka sepanjang tahun.

Semangka juga memerlukan musim panjang untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Wilayah yang memiliki musim panjang dengan suhu yang stabil dan tanpa ekstremitas panas atau dingin lebih mendukung pertumbuhan tanaman semangka.

Namun, eksperimen ini telah menunjukan bahwa semangka dapat tumbuh di tempat terdingin di bumi. Keberhasilan dari eksperimen ini juga telah memberikan makanan ringan yang unik bagi para ilmuwan yang tinggal di Antartika.