in

Mengenal Jenis-jenis Material Lantai Paling Awet

Ilustrasi lantai. Foto: Pixabay

Lantai rumah menjadi bagian rumah yang paling sering digunakan setiap hari. Oleh karena itu, lantai rumah harus menggunakan material yang kuat agar tahan lama dengan mobilitas tinggi.

Secara turun temurun, material lantai rumah masyarakat terbuat dari semen yang dicampur dengan bahan-bahan lain seperti pasir atau kerikil. Material ini juga cukup kuat, tetapi akan mudah rusak jika takaran atau campurannya tidak tepat.

Seiring berkembangnya zaman, material lantai pun berkembang. Bukan hanya dari faktor awet atau tahan lama, material-material lantai yang ada juga mempertimbangkan nilai estetika.

Ada beberapa material lantai yang menawarkan berbagai macam konsep sehingga tampilan rumah tidak membosankan. Akan tetapi, dengan tidak mengesampingkan kenyamanan dan ketahanan material yang digunakan, berikut jenis-jenis material lantai yang paling awet.

Keramik

Keramik atau ubin porselen merupakan material lantai yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Lantai keramik tahan terhadap goresan, penyok, noda, dan sebagainya sehingga mampu bertahan 20 hingga 25 tahun.

Ubin LVT

Ubin Luxury Vinyl Tile atau disingkat LVT juga merupakan material yang bisa bertahan 15 hingga 20 tahun. Ubin jenis ini mempunyai tampilan alami dan tidak mudah penyok serta tahan terhadap kelembapan.

Kayu

Ada dua jenis material lantai dari kayu, yakni kayu keras padat dan kayu rekayasa. Kayu keras padat jika dirawat dengan baik bisa bertahan hingga 100 tahun, sedangkan untuk kayu rekayasa dapat bertahan sekitar 25 hingga 30 tahun.

Laminasi

Laminasi merupakan material lantai sintesis dengan tampilan yang dapat menyerupai ubin atau kayu. Lantai laminasi memiliki tingkatan-tingkatan dan setiap tingkatan memiliki tingkat ketahanan yang berbeda-beda.