in

Jakarta Jadi Kota Paling Berpolusi di Dunia, Ini 5 Bahaya Polusi Udara bagi Kesehatan

Ilustrasi Polusi Udara di Kota Besar (Freepik)

Belakangan ini, ramai diberitakan bahwa Jakarta menjadi kota paling berpolusi di dunia. Hal ini berdasarkan data dari perusahaan teknologi kualitas udara asal Swiss, IQAir.

Parahnya kondisi udara di Jakarta juga bisa kita lihat dari kabut asap yang cukup pekat. Jarak pandang menjadi terbatas karena adanya kabut yang berasal dari polusi udara. Jika terpapar terus-menerus dalam waktu yang lama, polusi udara dapat membahayakan kesehatan kita. Apalagi, polusi udara di Jakarta paling banyak berasal dari asap kendaraan.

Mengutip Healthline, berikut lima bahaya polusi udara bagi Kesehatan:

Asma

Polusi udara dapat memicu dan memperburuk gejala asma pada sebagian orang. Terutama bagi orang yang rentan karena memiliki kondisi medis tertentu atau karena faktor genetik. Partikel-partikel kecil dalam polutan dapat memicu inflamasi pada saluran napas, menyebabkan sesak napas, batuk, dan kejang pada penderita asma. Paparan jangka panjang terhadap polusi udara dapat meningkatkan frekuensi dan keparahan serangan asma.

Batuk

Paparan polusi udara secara terus-menerus dapat menyebabkan batuk yang berkelanjutan pada individu yang terpapar. Partikel-partikel halus dapat merangsang saluran pernapasan dan memicu refleks batuk sebagai upaya tubuh untuk membersihkan diri dari iritan tersebut. Sementara itu, batuk yang berkepanjangan dapat mengganggu kualitas hidup dan menjadi tanda adanya masalah serius pada sistem pernapasan.

Gangguan kesehatan paru-paru

Polusi udara dapat menjadi pemicu utama bagi penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Pada PPOK, saluran pernapasan menjadi terhambat dan terjadi kerusakan permanen pada jaringan paru-paru. Individu dengan PPOK mengalami kesulitan bernapas, peningkatan produksi lendir, dan merasa lelah dengan aktivitas fisik ringan.

Gangguan mata

Polusi udara dapat mengandung partikel-partikel kecil yang dapat menyebabkan iritasi pada mata. Mata kering, peradangan, dan gejala lainnya dapat muncul akibat terpapar polusi udara dalam jangka panjang. Selain itu, partikel-partikel berbahaya dalam udara juga dapat berpotensi merusak struktur mata dan mempengaruhi kualitas penglihatan.

Meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular

Polusi udara telah terbukti meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke. Partikel-partikel polusi udara dapat memasuki aliran darah, merusak pembuluh darah, dan memicu peradangan sistemik. Akibatnya, bisa terjadi peningkatan tekanan darah, penggumpalan darah, dan risiko gangguan kardiovaskular yang serius.