in

Tips Sukses Beternak Burung Cockatiel

Burung cockatiel. Foto: Pixabay

Burung cockatiel memiliki banyak nama seperti burung parkit australia, kakatua mini, atau burung falk. Burung cockatiel ini merupakan burung endemik di Benua Australia, tetapi kadang diternak di luar habitat aslinya.

Burung cockatiel sangat menarik dipelihara karena kepintarannya. Burung ini dapat menirukan bunyi-bunyian yang sering didengarnya.

Selain itu, tampilan bentuk tubuh dan warna bulu sangat cantik. Burung ini layak dijadikan sebagai burung hias karena keindahannya.

Beternak burung cockatiel sangat menjanjikan untuk ditekuni karena harga per ekornya sangat mahal. Saat masih bayi pun, burung cockatiel bisa dihargai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

Meskipun harganya cukup mahal, peminat burung cockatiel sangat banyak. Jika berniat beternak burung jenis ini, berikut beberapa tips sukses yang bisa dilakukan.

Pemilihan induk

Agar budidaya berjalan dengan mudah, pilih indukan yang cukup umur, yakni berusia sekitar 12 hingga 15 bulan. Hindari memilih indukan jantan yang lebih muda daripada indukan betina agar tidak kalah mental jika berada dalam satu kandang.

Siapkan kandang

Kandang merupakan hal penting disiapkan saat beternak burung cockatiel. Kandang yang dibutuhkan harus luas dan bersentuhan langsung dengan tanah serta dilengkapi dengan tenggeran.

Siapkan bak air

Saat proses perkawinan berlangsung, siapkan bak air untuk indukan betina berendam. Induk burung cockatiel melembabkan sarang serta telurnya pada fase ini.

Proses inkubasi

Indukan burung cockatiel mengerami telurnya secara bergantian. Burung cockatiel membutuhkan waktu sekitar 18 hingga 21 hari sebagai proses inkubasi.

Perawatan anak

Saat telur baru menetas, perawatan pada anak burung cockatiel masih diserahkan sepenuhnya pada kedua induknya. Cukup memperhatikan nutrisi kedua induk burung cockatiel agar menopang perkembangan tubuh anaknya.