Kelinci pada umumnya diketahui memiliki warna cerah seperti putih, krem, dan coklat. Akan tetapi, ada beberapa jenis kelinci yang memiliki warna gelap, yakni berwarna hitam.
Salah satu kelinci berwarna hitam tersebut adalah kelinci alaska. Kelinci alaska tidak berasal dari Alaska, Amerika Serikat, melainkan berasal dari Benua Eropa, tepatnya dari Jerman.
Tubuh kelinci alaska diselimuti bulu-bulu berwarna hitam dari ujung ekor, kaki, hingga ke telinganya. Hanya terdapat sedikit warna putih di telinganya bagian dalam.
Bulu-bulu dengan dominasi warna hitam tersebut tampak berkilau jika terkena sinar matahari. Selain itu, bulu-bulu yang berukuran sedang tersebut sangat lembut sehingga menarik dielus.
Bulu-bulu hitam merupakan bulu wajib bagi kelinci ras ini. Bahkan, jika terdapat jenis kelinci alaska yang tidak berwarna hitam dapat dikategorikan sebagai kesalahan atau kelainan.
Kelinci alaska ini merupakan jenis kelinci berukuran medium atau sedang. Saat dewasa, kelinci alaska bisa memiliki bobot sekitar 3 hingga 4 kilogram dengan kelinci alaska jantan lebih berat daripada betina.
Kelinci jenis ini dapat dipelihara dirumah karena tidak membahayakan, termasuk bagi anak-anak. Kelinci alaska sangat ramah, lembut, dan memiliki sifat sosial yang sangat tinggi.
Akan tetapi, perlu diketahui bahwa kelinci alaska sedikit lebih aktif saat pagi dan malam hari. Jadi, pada waktu-waktu tersebut, kelinci dapat diberikan mainan agar tidak merusak benda-benda di rumah.
Perlu juga diketahui bahwa kelinci jenis ini mudah stres dan sering gelisah. Dengan demikian, jika ingin memelihara kelinci jenis ini di rumah, sebaiknya selalu diawasi, terutama jika ada anak-anak.