in

Alasan Psikologis di Balik Kegemaran Orang Nonton Video Mukbang

Ilustrasi mukbang. Credit: Freepik
Ilustrasi mukbang. Credit: Freepik

Mukbang berasal dari Bahasa Korea moekbang yang merupakan gabungan dari kata meongneun (makan) dan bongsong (siaran). Mukbang pada umumnya melibatkan individu yang disebut mukbanger yang menampilkan diri tengah mengonsumsi makanan.

Seperti yang kita tahu, mukbang melibatkan suara mendesis, mengunyah, meneguk, atau menyeruput yang sangar dan menarik untuk ditonton. Kombinasi dari suara dan video itu memunculkan rangsangan visual dan pendengaran yang memicu otak melepaskan sekelompok hormon, termasuk memicu pelepasan dopamine dan oksitosin. Dopamin merupakan neurotransmitter yang berhubungan dengan keinginan dan motivasi. Neurotransmitter ini akan membuat seseorang fokus dan memicu pelepasan endorphin.

Sedangkan oksitosin juga disebut dengan obat cinta atau hormon pengikat yang biasa dilepaskan antara individu yang memiliki relasi erat, misalnya antara pasangan atau orang tua dengan bayinya. Hormon ini akan menyebabkan peningkatan kepercayaan dan juga berkurangnya rasa takut.

Selain itu, mukbang juga menyediakan kehidupan sosial yang hilang, kini bergeser ke bentuk interaksi online. Adanya media sosial, internet, dan konten membuat orang mampu menemukan komunitas. Dalam literatur psikologi, ada yang disebut sebagai Compensatory Internet Used Model, di mana seseorang mendapatkan kebutuhan yang belum tercapai secara offline dan menggunakan media online untuk memenuhinya.

Sama halnya dalam konteks video mukbang, di mana konten ini mendorong adanya bentuk interaksi online yang menawarkan hubungan emosional dan empati terhadap mukbanger. Hal ini membantu mengimbangi perasaan kesepian dan memuaskan kebutuhan sosial seseorang, meski hanya sesaat.