in

Indonesia Impor Beras dari Kamboja, Stok Bulog Kurang?

Ilustrasi. (Foto: Sindonews.com)

Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia berencana akan melakukan impor beras sebanyak 250 ribu ton dari Kamboja, sebagaimana dikutip CNBC Indonesia. Disinyalir kondisi cuaca menyebabkan panen raya padi mengalami penurunan.

Ketahanan pangan harus menjadi fokus pemerintah dalam mengatasi fenomena El Nino yang terjadi belakangan ini. Terutama untuk mencarikan solusi meningkatkan stok beras dalam negeri.

Di sisi lain, dilansir dari Kementerian Perdagangan RI, Bulog (Badan Urusan Logistik) memiliki 1 hingga 1,2 juta ton untuk stok nasional. Memang jika dilihat dari konsumsi beras masyarakat Indonesia tahun 2022 yang mencapai 35,3 juta ton, stok beras Bulog tidak mencukupi.

Selama ini, untuk memenuhi stok beras nasional, pemerintah mengandalkan stok yang dimiliki Bulog dan perusahaan swasta lainnya. Hal ini tentu membuat pemerintah harus mengambil tindakan untuk memenuhi kebutuhan beras nasional.

Program ketahanan pangan dan food estate rupanya belum mampu mengatasi permasalahan tersebut. Sebagai informasi, dalam 10 tahun terakhir, pemerintah Kamboja sangat masif untuk meningkatkan produksi beras mereka.

Alhasil, pada tahun 2018, sebanyak 2,493 ton benih padi siap diproduksi untuk diolah menjadi beras. Secara tahunan, pemerintah Kamboja mampu memproduksi padi hingga 9 juta ton.