in

RIIZE Resmi Mengganti Nama Fandom Setelah Kontroversi

Beberapa hari setelah dirilis, SM Entertainment dan anggota idola Kpop RIIZE memutuskan untuk mengganti nama fandom mereka akibat meningkatnya kritik terhadap nama fandom tersebut.

Lantas apa yang terjadi di balik kontroversi nama fandom RIIZE? SM Entertainment baru-baru ini mendebutkan boy grup Kpop baru yang sangat dinantikan, RIIZE.

Terlepas dari semua masalah mengkhawatirkan seputar anggota RIIZE, idola Kpop ini berhasil mendapatkan dukungan dan perhatian besar-besaran dari penggemar global dan komunitas Kpop.

Meskipun para idola Kpop tampaknya memiliki masa depan yang baik, namun kontroversi terjadi setelah anggota RIIZE mengumumkan nama fandomnya.

Akun media sosial resmi boy grup baru SM RIIZE, baru-baru ini mengumumkan nama resmi fandom mereka. Menurut pengumuman tersebut, nama fandom resmi RIIZE awalnya adalah SUNZ.

Tujuan di balik nama tersebut adalah agar para penggemar dan anggota RIIZE bisa lebih dekat dan tumbuh bersama para anggotanya.

Namun, ternyata banyak penggemar yang menilai nama tersebut akan menimbulkan masalah kontroversial di masa depan bagi para idola Kpop tersebut.

Oleh karena menimbulkan kontroversi bagi grup Kpop baru SM RIIZE. Awalnya boy grup baru SM RIIZE memberikan kesempatan menarik bagi para penggemar untuk berpartisipasi dalam menentukan nama fandom resmi grup tersebut.

Setelah masa penyerahan selesai, pilihan nama fandom dipersempit menjadi tiga pilihan SUNZ, WIISH, dan BRIIZE.

Boy grup baru SM melakukan pemungutan suara lagi, menghasilkan nama pemenang SUNZ. Meskipun namanya mungkin tampak biasa saja, jika digabungkan dengan nama boy grup Kpop baru SM RIIZE, nama tersebut mungkin akan menimbulkan masalah besar.

Hal ini karena banyak penggemar yang percaya jika RIIZE dan SUNZ digabungkan, maka akan membentuk nama yang mirip dengan bendera kontroversial Jepang yang digunakan selama perang.

Bendera ini merupakan preseden buruk di institusi militer Jepang di banyak negara Asia, termasuk Korea Selatan. Banyak orang juga yang mengaitkan desain bendera Rising Sun dengan swastika Nazi karena Jepang menggunakannya saat menjajah Korea Selatan pada awal abad ke 20.

Masalah yang mungkin terjadi akibat penggunaan nama fandom SUNZ itu, menimbulkan kekhawatiran dan kritik dari penggemar. Mereka mempertanyakan mengapa SM Entertainment mengusulkan nama seperti itu.

Mengetahui kemungkinan kontroversi yang mungkin terjadi. Apalagi salah satu anggota RIIZE, Shotaro, adalah orang Jepang. Akhirnya karena bermasalah tersebut, SM Entertainment memutuskan untuk mengganti nama fandom boy grup Kpop barunya.

RIIZE kini menggunakan nama peraih peringkat kedua hasil voting yaitu BRIIZE. Dan SM Entertainment akan resmi membuka fan club tersebut mulai tanggal 12 September.