in

Fakta-fakta Menarik Film Air Mata di Ujung Sajadah

Air Mata di Ujung Sajadah. Foto: IMDB

Air Mata di Ujung Sajadah merupakan film drama yang bercerita tentang keluarga. Aqilla yang menjadi salah satu tokoh utama dibohongi oleh ibunya sendiri, Halimah, bahwa anaknya meninggal saat baru dilahirkan.

Halimah menyerahkan bayi Aqilla kepada pasangan suami istri Arif dan Yumna yang sudah lama menikah, tetapi tidak dikaruniai anak. Arif dan Yumna tentu sangat bahagia karena sudah lama mengharapkan anak.

Tujuh tahun berlalu, Aqilla mengetahui bahwa anaknya masih hidup. Ia bahkan mengetahui bahwa anaknya diambil oleh Arif dan Yumna sehingga berusaha merebut anaknya kembali.

Akan tetapi, di tengah usaha Aqilla merebut anaknya kembali, ia tidak tega menghancurkan kebahagiaan Arif dan Yumna. Arif dan Yumna sudah terlanjur sayang pada anak yang bernama Baskara itu.

Di sisi lain Arif dan Yumna pun merasa sangat bersalah karena merebut anak Aqilla. Agar tidak penasaran, berikut fakta-fakta menarik film Air Mata di Ujung Sajadah yang dihimpun dari berbagai sumber.

Jenny Rachman kembali

Artis senior, Jenny Rachman, yang lama vakum di dunia akting karena beralih ke politik kini kembali. Ia berperan sebagai Eyang Murni pada film Air Mata di Ujung Sajadah ini.

Debut Nafa Urbach sebagai produser

Nafa Urbach sudah lazim dilihat memerankan tokoh dalam film. Akan tetapi, pada film Air Mata di Ujung Sajadah ia memulai debut sebagai seorang produser dengan rumah produksinya Beehave Pictures.

Diperankan oleh artis ternama

Bukan hanya Jenny Rachman yang menjadi artis ternama pada film ini. Sejumlah nama besar seperti Titi Kamal, Fedi Nuril, dan Citra Kirana menjadi tokoh-tokoh penting pada film ini.

Latarnya Kota Solo

Secara garis besar, film Air Mata di Ujung Sajadah melakukan syuting di Kota Solo. Kota Solo dianggap bisa menyempurnakan visual film ini.

Penulisan cerita memakan waktu 5 tahun

Penulisan skenario Air Mata di Ujung Sajadah memakan waktu sekitar 5 tahun. Titien Wattimena selaku penulis skenario bahkan melakukan revisi sebanyak 9 kali.