Mengantuk adalah respons alami yang mengingatkan kita bahwa tubuh sudah lelah dan membutuhkan istirahat. Namun, ada kalanya kita tetap susah tidur meski mata sudah mengantuk dan tubuh sudah kelelahan.
Mengutip Verwell Health, sebenarnya ada beberapa kondisi biologis yang menyebabkan kita kesulitan tidur walaupun sudah mengantuk.
Dengan memahami kondisi biologis tersebut dan penyebabnya, kita dapat memperbaiki pola hidup dan mendapatkan tidur yang berkualitas.
Berikut lima kondisi biologis yang membuat kita susah tidur:
Stres dan cemas
Salah satu faktor utama yang mengganggu pola tidur adalah stres dan cemas. Kecemasan yang tinggi dapat memicu pelepasan hormon kortisol. Akibatnya, tubuh berupaya membuat kita waspada dan tetap terjaga.
Saat kita merasa cemas, tubuh mengaktifkan sistem saraf simpatik. Saraf ini meningkatkan tingkat kewaspadaan dan membuat tubuh sulit rileks. Padahal, untuk bisa tidur nyenyak, tubuh memerlukan kondisi rileks.
Gangguan sleep cycle
Tubuh kita mengikuti sleep cycle atau siklus tidur yang terdiri dari tahap tidur ringan, tidur dalam, dan Rapid Eye Movement (REM). Jika siklus ini terganggu, tubuh akan kesulitan masuk atau tetap berada pada fase tidur.
Beberapa hal yang dapat mengganggu siklus tidur yaitu insomnia dan perubahan jadwal tidur yang drastis.
Pengaruh kafein
Minuman atau makanan yang mengandung kafein seperti kopi, teh, dan coklat, dapat memicu kewaspadaan dan menghambat proses tidur. Tubuh akan kesulitan tidur jika kita mengonsumsi kafein sesaat sebelum waktu tidur.
Aktivitas fisik yang berlebihan
Aktivitas fisik yang intensif sebelum tidur dapat meningkatkan denyut jantung dan meningkatkan produksi hormon energi seperti adrenalin. Hal ini bertentangan dengan keadaan fisik dan mental yang diinginkan sebelum tidur, di mana tubuh seharusnya merasa rileks dan siap untuk memasuki fase tidur yang tenang.
Aktivitas fisik yang sebaiknya dihindari sebelum tidur yaitu olahraga berat, melakukan pekerjaan rumah yang membutuhkan banyak tenaga, dan menonton film atau bermain game yang menegangkan.
Gangguan kesehatan fisik atau mental
Beberapa kondisi medis seperti nyeri kronis, gangguan pernapasan, atau masalah psikologis mempengaruhi kemampuan tubuh untuk tidur. Perawatan atau konsultasi medis mungkin diperlukan untuk mengatasi masalah ini.
Meski begitu, terapi atau pengobatan yang digunakan untuk mengatasi kondisi psikologis juga dapat memiliki efek samping pada pola tidur. Beberapa obat mungkin memiliki dampak pada kualitas tidur, baik dalam meningkatkan atau mengurangi kebutuhan tidur.