Buldak chicken yang disebut juga ayam buldak atau fire chicken adalah hidangan Korea yang relatif baru dalam sejarah kuliner Korea. Sejarahnya tidak sepanjang hidangan tradisional seperti kimchi atau bibimbap.
Buldak chicken pertama kali muncul pada tahun 2000-an dan menjadi sangat populer pada dekade berikutnya.
Sebelum buldak chicken menjadi terkenal, Korea sudah memiliki berbagai hidangan pedas, termasuk dakgalbi (ayam pedas), tteokbokki (mie beras pedas) dan variasi hidangan lain yang mengandung gochugaru (serbuk cabai merah Korea) dan gochujang (pasta cabai merah Korea).
Rasa pedas merupakan bagian penting dari kuliner Korea, tetapi buldak chicken menjadi salah satu hidangan yang menonjol karena tingkat kepedasannya yang ekstrem.
Buldak chicken pertama kali muncul di Korea Selatan pada awal tahun 2000-an. Hidangan ini dikembangkan oleh produsen makanan instan Korea sebagai variasi baru dari mie instan.
Mereka menciptakan buldak ramyeon, mie instan yang dilumuri dengan saus pedas tinggi yang menjadi ciri khas buldak chicken.
Buldak chicken dan buldak ramyeon mulai memperoleh popularitas yang besar di Korea Selatan karena kepedasannya yang luar biasa dan juga karena adanya tantangan makanan pedas yang menjadi tren di media sosial.
Orang-orang mencoba mencicipi buldak chicken dan menantang teman-teman mereka untuk melakukannya juga.
Seiring dengan popularitas buldak chicken, variasi dan inovasi mulai muncul. Restoran-restoran dan warung makan di Korea Selatan dan di luar negeri mulai menawarkan buldak chicken dengan berbagai tingkat kepedasan dan tambahan seperti keju yang meleleh di atasnya.
Buldak chicken kemudian menjadi tren makanan pedas global, dengan banyak orang di seluruh dunia mencoba mencicipi hidangan ini atau membuat versi mereka sendiri di rumah.
Jadi meskipun buldak chicken bukanlah hidangan tradisional Korea yang memiliki sejarah panjang, ia telah menjadi ikon makanan pedas yang sangat populer dan terkenal di seluruh dunia dalam beberapa dekade terakhir.